
TRUSTNEWS.ID - Sebuah perahu motor kecil mera pat pelan ke dermaga kayu yang reyot, di pesisir Papua Barat. atas dek, gulungan kabel listrik dan tiang besi setinggi lima meter bergoyang, siap menantang rimba dan rawa untuk meny alakan desa-desa yang tenggelam dalam gelap.
Di belahan lain Papua, di tengah puncak-puncak terjal Jayawijaya, helikopter kargo masih berdengung, trafo yang diangkutnya bergoyang di udara, menuju kampung terpencil yang hanya dikenal oleh angin dan kabut, di mana jarak pandang nyaris lenyap dalam pelu kan awan.
Belum termasuk faktor keamanan di sejumlah titik juga menjadi pertimbangan. Pembangunan jaringan di wilayah wilayah tertentu membutuhkan koordinasi erat dengan pemerintah daerah dan aparat keamanan, agar proyek berjalan tanpa gangguan. Ini adalah kisah yang sering terlewat dari sorotan, sebuah misi seder hana satu tiang, satu kabel, satu desa pada satu waktu membawa cahaya ke seluruh Tanah Cenderawasih.
Per Mei 2025, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Papua dan Papua Barat mencatat rasio desa berlistrik di Papua telah mencapai 99,35 persen. Dari total 7.361 desa, hanya 48 desa yang belum tersambung listrik.
Desa-desa terakhir ini, yang tersebar di rawa-rawa, pegunungan, dan hutan lebat, U menjadi fokus PLN dalam upaya mencapai elektrifikasi 100%.
“Kami tidak akan berhenti sampai setiap rumah terang,” tegas Diksi Erfani Umar, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat kepada TrustNews.
“Papua selalu punya dinamika yang unik. Tapi justru di sini komitmen kami diuji. Kami tidak sekadar mengejar target, tapi ingin listrik jadi jembatan untuk membuka akses pendidikan, keseha tan, dan ekonomi,” urai Diksi yang memi mpin langsung 16 tim, mulai dari layanan pelanggan hingga pembangkitan listrik untuk menaklukkan perbatasan terakhir ini.
Meski tantangan begitu kompleks, PLN UIW Papua dan Papua Barat tidak berhenti merancang masa depan energi berkelan jutan. Diksi menegaskan, pihaknya mener jemahkan program transisi energi nasional menjadi aksi nyata di lapangan.
Fokusnya adalah percepatan pemba ngunan pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT), seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), dan inovasi SuperSUN—konsep sistem kelis trikan tenaga surya skala besar yang fleksi bel.
"Papua memiliki potensi energi terba rukan yang besar. Dengan dukungan pendanaan nasional maupun internasi onal," ujarnya.
Upaya ini juga menjadi bagian dari strategi besar PLN untuk mendukung target Net Zero Emission 2060.
"Kami ingin memastikan energi bersih menjadi tulang punggung pembangunan di sini,” tegasnya. Selain membangun pembangkit baru, PLN memperkuat jaringan transmisi dan distribusi, memastikan keandalan pasokan listrik di wilayah yang sebelum nya rawan pemadaman.
"Meminimalisasi pemadaman adalah prioritas utama PLN Papua. Strategi multi-aspek diterapkan, mencakup penguatan sistem, pemeliharaan proak tif, hingga inovasi teknologi," ujarnya. Di sisi pemeliharaan, menurutnya, PLN menjalankan pembersihan Right of Way (ROW) secara rutin untuk mencegah gang guan jaringan akibat pohon atau vegetasi.
Teknologi sensor dan drone diman faatkan untuk memantau jaringan di lokasi terpencil, sementara sistem pemantauan real-time seperti GRITA (Grid Resiliency and Information Technology for Automa tion) mempersingkat waktu deteksi gangguan.
“Pelibatan pelanggan juga penting. Melalui PLN Mobile, masyarakat bisa melaporkan gangguan secara cepat. Respon kami kini jauh lebih cepat diband ing beberapa tahun lalu,” jelasnya.
Upaya PLN Papua dan Papua Barat mulai menunjukkan hasil konkret. Berdasarkan data, durasi pemadaman rata-rata (SAIDI) berhasil ditekan dari 13,46 jam/pelanggan pada 2022 menjadi hanya 5,57 jam/pelanggan pada 2024. Frekuensi pemadaman (SAIFI) juga turun drastis, dari 10,27 kali/pelanggan menjadi 4,44 kali/ pelanggan dalam periode yang sama.
Jumlah pelanggan meningkat dari 792.272 pada 2022 menjadi 904.357 pelanggan hingga pertengahan 2025. Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP) pun naik dari 87,09 persen pada 2023 menjadi 93,05 persen di 2024.
“Data ini membuktikan bahwa trans formasi yang kami jalankan benar-benar berdampak,” pungkasnya. (TN)