trustnews.id

PT PLN Nusa Daya Kantongi Laba Lebih Tinggi Dari 2023
Dok, Istimewa

TRUSTNEWS.ID — PT PLN Nusa Daya, yang sebelumnya dikenal dengan brand PLN Tarakan mampu mengantongi laba lebih tinggi dari tar- get yang ditetapkan di tahun 2023. Hal tersebut ditegaskan Feby Joko Priharto Direktur Utama PT PLN Nusa Daya (PLN ND) dalam keterangan tertulisnya kepada Trustnews belum lama ini.

Keberhasilan yang dicapai salah satunya ditunjang melalui model bisnis baru yang selama 6 tahun terakhir dikembangkan oleh perusahaan jasa operation and maintanance (OM) yang beroperasi di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Timur ini.

“Dari upaya tersebut terlihat bahwa revenue tumbuh secara berkelanjutan dari semula sebesar Rp 200 miliar pada saat bisnis kami hanya melayani sistem kelistrikan di wilayah Tarakan dan meningkat mencapai Rp 2,3 triliun di akhir tahun 2023, melebihi target yang telah ditetapkan sebesar Rp 2,1 triliun.,” terangnya

Namun demikian, Feby mengakui tidak mudah untuk terus mempertahankan keberhasilan tersebut. Tantangan terberatnya adalah bagaimana mempertahankan dan meningkatkan pencapaian kinerja Service Level Agreement (SLA) terhadap kontrak – kontrak layanan bisnis yang sudah ada.

Tantangan ke depan akan semakin berat, yaitu untuk dapat memastikan perusahaan tetap tumbuh secara berkelanjutan dalam kondisi market share terhadap bisnis OM yang akan mencapai titik jenuh, dimana saat ini presentase rata – rata OM unit yang di layani oleh PLN Nusa Daya telah mencapai 75%.

“Oleh karena itu PLN Nusa Daya perlu melakukan diversifikasi dan ekstensifikasi pasar melalui Pengembangan Layanan dan Bisnis Model Baru, Pengembangan Pasar Baru dan Diversifikasi Bisnis,dengan bertumpu pada 4 aspirasi utama perusahaan, yaitu Efficient Process, Excellent Performance, Elegant Atsmophere dan Establishing High Trust. Kami menyebutnya “jump to the second curve,” tambahnya.

Langkah perubahan ini dilakukan sebagai titik balik agar perusahaan dapat terus bertumbuh melalui program Transformasi 2.0 dengan menaklukan 2 tantangan besar, yaitu Growth atau Business Excellence dan Operational Excellence.

Terdapat 4 moonshot atau inisiatif program transformasi yang direncanakan oleh perusahaan yaitu Growth Moonshot, Digital Moonshot, NZE (Net Zero Emission) Moonshot dan Launchpad Moonshot sebagai proses meningkatkan revenue yang diproyeksikan akan tumbuh 2,5 kali lipat dalam 2 tahun ke depan, yakni Rp 3 triliun pada 2024 dan Rp 5 triliun pada 2025.

Selain Growth PT PLN Nusa Daya juga harus menghasilkan Operational Excellence sebagai bagian dari continuous improvement peningkatan SLA. Dimana untuk mewujudkan hal ini dibutuhkan 3 pilar utama yaitu, Excellent Process & Tools untuk memastikan Excellent Execution, People Development dan Delivery Performance yang bertujuan dapat menghasilkan reliability layanan bisnis dengan tetap mengedepankan efisiensi, serta sustainability layanan yang seluruhnya dibungkus dengan budaya safety dalam setiap pekerjaannya. Khusus hal ini PT PLN Nusa Daya memastikan semua Sumber Daya Manusia nya unggul dan mampu berkompetisi di seluruh penjuru lini bisnis.

Menurut Feby pihaknya masih mengantongi mimpi besar yang harus diwujudkan. Beragam perubahan dan perbaikan terus dikedepankan setiap tahunnya. “Untuk sekarang, yang menjadi indikator keberhasilan kami yaitu Kontrak Manajemen/Kontrak Kinerja PT PLN Nusa Daya. Target PT PLN Nusa Daya di tahun 2023 adalah semuanya tercapai dengan proyeksi pencapaian kinerja di atas 100%, dan kami optimis hal tersebut akan kami ulangi kembali di tahun-tahun mendatang dengan bantuan Baldrige Excellent Framework sebagai tools monitoring kinerja dan perwujudan Launchpad Moonshot” ujar Feby meyakinkan.

Di sisi lain, perusahaan yang melakukan rebranding sejak 28 November 2023 itu, yakin dapat menjadi Perusahaan Pengelola Aset Ketenagalistrikan Terkemuka di Wilayah Tengah dan Timur Indonesia dan tumbuh berkelanjutan.

Rebranding dari PT PLN Tarakan menjadi PT PLN Nusa Daya menunjukkan bahwa kami beroperasi di seantero Nusantara dengan beragam lini bisnis, semangat nasionalis, borderless, serta mengurangi primordialis.

Sekalipun seluruh target dapat diraih, namun komitmen perusahaan yang saat ini berkantor pusat di Balikpapan, Kalimantan Timur tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi daerah masih sangat tinggi. Upayanya ditunjukkan dengan mendukung penuh kegiatan para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) setempat, melalui program kegiatan TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan).

Tidak cukup hanya itu, PT PLN Nusa Daya juga mendukung penuh program yang dikedepankan holding, yakni transisi energi. Sebagai bagian dari PLN Group, korporasi terus mengembangkan kompetensinya melalui pemberian solusi melalui inovasi sistem hybridisasi pembangkit, sebagi upaya mencapai Net Zero Emission tahun 2060.

“Sistem hybridisasi pembangkit akan diterapkan pada pulau - pulau terpencil dengan sistem kelistrikan yang terisolir dan masih menggunakan PLTD sebagai penunjang kelistrikan,” tegas Feby.

Upaya ini dilakukan juga sebagai perwujudan transformasi yang diterapkan PT PLN (Persero) selaku holding dan menjadi acuan bagi PT PLN Nusa Daya, khususnya program NZE Moonshot.

Sebagai perwujudan Growth Moonshot, PT PLN Nusa Daya mendapat penugasan dari PT PLN (Persero) untuk mengelola aset pembangkit holding dengan skema Asset Management Contract (AMC), yaitu di wilayah PLN UID Kalimantan Barat, PLN UID Kalimantan Selatan dan Tengah, PLN UID Kalimantan Timur dan Utara, PLN UID Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo, serta PLN UID Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara.

AMC pembangkit Holding adalah proses yang sistematis, terstruktur dan berkesinambungan dalam mengelola asset pembangkit Holding untuk mengoptimalkan kinerja, risiko dan biaya sepanjang life cyclenya, artinya PT PLN Nusa Daya diberikan asset berupa pembangkit untuk dikelola supaya dapat memenuhi aspek kinerja termasuk pengelolaan lingkungan hidupnya, pengelolaan dan pengendalian risiko dan efisiensi biaya yang dituangkan dalam bentuk Service Level Agreement (SLA).

Beberapa aplikasi sebagai bagian dari Digital Moonshot dikembangkan untuk mendukung pelaksanaan operasional dilapangan seperti aplikasi SOE (Safety on Essential) untuk pemantauan dan monitoring kegiatan K3 di lapangan, penerapan SAP Business One untuk mengintegrasikan seluruh fungsi bisnis serta mengoptimalkan pengelolaan keuangan dan beberapa aplikasi digital lainnya.

“Digitalisasi sangat mendukung dalam operasional perusahaan di setiap bidang pekerjaan. Pengambilan keputusan menjadi lebih cepat, pemantauan dan monitoring pekerjaan lebih mudah karena bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja,” ujar Feby.