trustnews.id

Unggul dalam QoS LRT Jakarta Hadirkan Konektivitas yang Aman, Nyaman, dan Andal
Doc, Istimewa

TRUSTNEWS.ID - Sebagai operator transportasi publik berbasis rel yang ditugaskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PT Jakarta Propertindo (Perseroda), PT LRT Jakarta telah menunjukkan upaya signifikan dalam menghadirkan konektivitas yang aman, nyaman, dan andal (tepat waktu).

LRT Jakarta dikenal sebagai moda transportasi publik yang modern, bersih, dan nyaman bagi penumpang di area operasionalnya (Velodrome–Pegangsaan Dua). Sistemnya dirancang untuk memenuhi standar keselamatan dan kenyamanan transportasi publik perkotaan. Ketepatan waktu selalu maksimal, mendekati 100%.

Keselamatan merupakan prioritas utama dalam setiap aspek operasional LRT Jakarta. Seluruh perjalanan dipantau secara real-time oleh Operation Control Center (OCC) yang berfungsi sebagai pusat kendali sistem operasi, memastikan pergerakan kereta selalu dalam pengawasan optimal. Sumber daya manusia juga menjadi pilar penting. Seluruh personel operasional menjalani pelatihan rutin terkait keselamatan kerja dan penanganan keadaan darurat.

“Rutin mengadakan simulasi evakuasi untuk memastikan kesiapsiagaan di lapangan. Dengan prinsip zero accident, inspeksi rutin, dan audit keselamatan yang berkelanjutan, LRT Jakarta berkomitmen menjaga keandalan layanan dan keamanan seluruh pengguna,” kata Direktur Utama PT LRT Jakarta, Roberto Akyuwen kepada TrustNews.

Optimalisasi dilakukan secara menyeluruh, baik dari sisi operasional, perawatan sarana-prasarana hingga peningkatan kualitas layanan pelanggan.

Pertama. Operasional.
Sepanjang periode 1 Januari hingga 30 September 2025, jumlah penumpang LRT Jakarta sesuai dengan target yang ditetapkan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta sebagai regulator penyedia subsidi LRT Jakarta. Frekuensi layanan mencapai 204 perjalanan setiap hari dengan waktu tunggu antar kereta (headway) 10 menit. Layanan berjalan konsisten dan tepat waktu di jalur sepanjang 5,8 km dari Stasiun Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, hingga Stasiun Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur.

Kedua. Sarana Prasarana.
LRT Jakarta memastikan seluruh sarana dan prasarana selalu berada dalam kondisi prima dan siap melayani masyarakat setiap hari. Pemeliharaan dilakukan oleh tim teknis internal di Depo Pegangsaan Dua, yang dilengkapi 12 jalur stabling, test track, jalur akses elevated ke stasiun, area perawatan ringan dan berat, hingga painting booth.

Pemeliharaan dilakukan secara terjadwal dan berbasis data, mencakup light maintenance setiap 7 hari dan 4 bulan, serta heavy maintenance pada siklus 4 dan 8 tahun. Armada juga menjalani pembersihan otomatis melalui Automatic Train Washing Plant (ATWP) untuk menjaga kebersihan secara efisien dan ramah lingkungan.

“Selain menjaga kesiapan infrastruktur, LRT Jakarta juga berfokus pada penguatan integrasi antarmoda agar konektivitas masyarakat semakin mudah dan mendukung mobilitas perkotaan yang lebih lancar dan berkelanjutan,” ujar Roberto.

Ketiga. Layanan Pelanggan.
Untuk memastikan kenyamanan dan aksesibilitas, LRT Jakarta menghadirkan fasilitas stasiun dan kereta yang inklusif, mulai dari ramp, elevator, guiding block, gate dan toilet disabilitas, ruang laktasi, Pos SAPA, hingga pos kesehatan. Di dalam kereta tersedia kursi prioritas dan area khusus sepeda dengan panjang maksimal 170 cm.

Program pelayanan pelanggan terpusat melalui CARLA (Care Center Layanan Sahabat LRT Jakarta), yang beroperasi setiap hari untuk menampung keluhan, saran, dan pertanyaan penumpang.

Optimalisasi juga dilakukan melalui inovasi layanan digital, seperti aplikasi LRTJ Apps yang menyediakan Sahabat LRTJ e-Card (SLC) sebagai program loyalitas, serta rencana implementasi pembayaran digital QRIS Tap untuk memperlancar transaksi. Seluruh upaya ini dilengkapi mekanisme monitoring operasional, termasuk survei kepuasan, data ridership, dan indikator PSO, sebagai bagian dari perbaikan berkelanjutan. (TN)