TRUSTNEWS.ID - Kegiatan Masa Ta’aruf (Masta) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Ciputat kembali menjadi salah satu agenda perkaderan yang berhasil menarik perhatian dan partisipasi tinggi dari mahasiswa baru. Pelaksanaan Masta tahun ini berlangsung selama tiga hari, mulai 7–9 November, dan bertempat di Vila MUI Cipanas, sebuah lokasi yang dipilih secara khusus karena mampu menghadirkan suasana yang tenang, sejuk, dan ideal untuk proses pembelajaran intensif. Lingkungan pegunungan Cipanas memberikan ruang yang lebih luas bagi peserta untuk menyelami materi dan nilai-nilai perkaderan tanpa gangguan aktivitas keseharian kampus.
Sejak hari pertama, peserta disambut dengan rangkaian pembukaan yang dirancang untuk memperkenalkan sejarah, visi, dan karakter pergerakan IMM. Kegiatan dilanjutkan dengan materi dasar seperti ideologi Muhammadiyah, pemahaman nilai Ikatan, wawasan keorganisasian, serta pengantar analisis sosial. Pada sesi-sesi ini, peserta diajak memahami posisi mahasiswa sebagai aktor perubahan sekaligus menumbuhkan kesadaran kritis terhadap isu-isu kemasyarakatan kontemporer. Interaksi antar peserta juga berjalan dinamis, ditopang oleh aktivitas kelompok, diskusi tematik, hingga praktik problem solving yang melatih kemampuan kolaboratif.
Dalam sambutannya, Ketua Umum IMM Cabang Ciputat, Izzaturahman Priatna, menyampaikan bahwa Masta merupakan titik awal dari perjalanan panjang seorang kader IMM. Ia menegaskan bahwa Masta bukan sekadar agenda penyambutan atau formalitas awal, tetapi sebuah proses pembentukan karakter yang menentukan arah perjuangan mahasiswa ke depan. Menurutnya, keberhasilan pelaksanaan Masta tahun ini menunjukkan bahwa IMM Cabang Ciputat masih memiliki kekuatan kaderisasi yang solid, terstruktur, dan relevan dengan kebutuhan generasi muda. Ia menambahkan bahwa Cabang Ciputat memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan setiap kader yang lahir dari proses ini memahami nilai keilmuan, keikhlasan, dan kemanusiaan sebagai basis gerak organisasi.
Ketua Pelaksana kegiatan, Zaidaan Al Faraouq, menjelaskan bahwa mempersiapkan Masta bukan hal sederhana. Panitia bekerja sejak jauh hari, menata konsep acara, menyusun kurikulum materi, mengelola logistik, hingga memastikan keamanan seluruh peserta selama kegiatan. Ia mengapresiasi dedikasi seluruh panitia yang bekerja lintas divisi dan mengutamakan profesionalisme dalam setiap tahap persiapan. Zaidaan juga menekankan bahwa penyusunan materi Masta tahun ini dirancang agar lebih adaptif dengan kondisi mahasiswa era digital, termasuk pendalaman literasi media, penguatan nalar kritis, serta etika bermedia. Menurutnya, peserta menunjukkan antusiasme tinggi, terlihat dari keaktifan dalam bertanya, berdiskusi, dan menyelesaikan setiap tugas kelompok.
Selama tiga hari, suasana Vila MUI Cipanas menjadi ruang pembelajaran yang hidup. Malam refleksi, halaqah nilai, hingga kegiatan dinamika lapangan menambah pengalaman peserta, sekaligus membangun kedekatan emosional antar kader baru. Beberapa peserta menyampaikan bahwa Masta memberikan perspektif baru tentang peran mahasiswa, pentingnya gerakan intelektual, serta urgensi kontribusi nyata bagi masyarakat.
Dengan terselenggaranya Masta IMM Cabang Ciputat di Cipanas tahun ini, organisasi menegaskan kembali komitmennya untuk mencetak generasi kader yang tidak hanya kompeten secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas moral dan kepekaan sosial. Masta menjadi langkah awal yang strategis bagi para peserta untuk melanjutkan proses perkaderan di tahap-tahap berikutnya, sekaligus memastikan kesinambungan gerakan IMM di Ciputat tetap kuat, progresif, dan berdampak.








