trustnews.id

BPR Kulon Progo Optimis Menutup 2025 dengan Kinerja Solid, Sehat, dan Berdaya Saing Tinggi
Dok, Istimewa

TRUSTNEWS.ID — PT BPR Bank Kulon Progo (Perseroda) optimis menutup 2025 dengan kinerja solid, sehat, berdaya saing tinggi, dan berkelanjutan. Pada akhirnya dapat menjadi Bank yang unggul, berintegritas serta menjadi pilihan dan tumbuh bersama masyarakat Kulon Progo.

Direktur Utama PT BPR Bank Kulon Progo (Perseroda) Joko Purnomo, S.H., S.Pd., M.M., mengungkapkan rasa optimisnya bahwa akan menutup 2025 dengan kinerja solid, sehat, dan berdaya saing tinggi. Optimisme ini tentu didukung oleh pertumbuhan aset, laba bersih, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meningkat secara konsisten serta semakin kuatnya kepercayaan masyarakat terhadap Bank Kulon Progo.

Melalui strategi optimalisasi layanan, penguatan SDM, dan pendekatan personal banking, Joko semakin yakin Bank Kulon Progo akan terus menjadi BPR Pemda yang resilience di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, tangguh menghadapi dinamika ekonomi dan konsisten berpihak kepada ekonomi rakyat.

“Capaian itu tentu realistis karena sejak awal tahun, fokus utama Bank Kulon Progo adalah pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan, berlandaskan empat pilar strategis,” kata Joko kepada TrustNews.

Empat pilar strategis itu adalah: Pertama, Likuiditas dan Optimalisasi. Menjaga struktur likuiditas yang sehat dengan DPK berbasis tabungan serta efisiensi biaya operasional.

Kedua, Pembiayaan Produktif Daerah. Empat program pembiayaan unggulan menjadi motor ekonomi lokal, yakni: a) Kredit Subsidi Kulon Progo (KerisKu) berupa kredit bunga rendah bersubsidi daerah bagi pelaku usaha mikro dan ultra mikro; b) Kredit Modal Kerja Madani: pembiayaan fleksibel untuk UMKM dan pelaku usaha produktif.

Berikutnya, c) Kredit Pembiayaan Infrastruktur Daerah. Pembiayaan bagi kontraktor Pemda untuk pembangunan jalan, jembatan, irigasi, dan fasilitas publik yang memperluas akses ekonomi masyarakat; d) Kredit Melawan Rentenir (Kredit Merapi dan KerisKu Plus). Kredit bunga rendah dan mudah diakses bagi pedagang, petani, serta masyarakat kecil, untuk melawan praktik pinjaman ilegal dan rentenir di daerah. Targetnya agar Kulon Progo bebas rentenir.

Ketiga, Layanan Publik dan ASN. Penguatan Transaksi Non-Tunai Desa (TNT Desa) dan optimalisasi Kas Desa serta Rekening ASN, untuk mendukung transparansi dan efisiensi layanan publik.

Keempat, Kepuasan dan Pengalaman Nasabah. Peningkatan customer experience melalui pelayanan prima yang ramah, efisien, dan humanis dari seluruh petugas bank.

Adapun target rasional 2025 adalah: Pertumbuhan aset minimal 5%; Target capaian laba bersih: Rp5,2 miliar; DPK tumbuh dengan dominasi tabungan di atas 75%; Efisiensi biaya dan tata kelola diperkuat secara berkesinambungan.

Hasilnya terbukti ampuh. Financial Asset mencapai Rp678,7 M (+4,1%); Laba Bersih Rp5,2 M (target); DPK Rp560,8 M. Begitupun aspek Non-Finansial Kepuasan Nasabah mencatat 96,5%; Literasi dan Inklusi Aktif di pasar dan sekolah yang berdampak sosial tinggi; GCG & Anti Fraud UKAF dan WBS berjalan efektif yang menghasilkan budaya integritas tinggi; dan Kontribusi PAD meningkat dan berkelanjutan positif.

Dirut meyakini, keberhasilan Bank Kulon Progo berawal dari SDM yang berkompeten dan berintegritas. Mayoritas pegawai telah tersertifikasi OJK dalam bidang manajemen risiko, audit, dan kredit mikro yang diperkuat Budaya Kerja SUPER (Sinergi, Unggul, Profesional, Efektif, Respek). Pada akhirnya, BPR Bank Kulon Progo, dekat, bersahabat, berintegritas, dan tumbuh bersama masyarakat.

Keberhasilan Bank Kulon Progo berawal, tegas Joko, tidak lepas dari SDM yang berkompeten dan berintegritas. Mayoritas pegawai telah tersertifikasi OJK dalam bidang manajemen risiko, audit, dan kredit mikro yang diperkuat Budaya Kerja SUPER (Sinergi, Unggul, Profesional, Efektif, Respek). (TN)