trustnews.id

 OJK Jateng  Jaga Perbankan  Tetap Sehat dan Inklusif
Dok, Istimewa

TRUSTNEWS.ID - Kinerja industri jasa keuangan (IJK) di Jawa Tengah hingga Juni 2025 tercatat stabil dengan likuiditas yang memadai dan tingkat risiko yang terjaga. Sinyal positif ini menunjukkan peran pengawasan yang konsisten seka ligus bukti ketahanan sektor keuangan di daerah.

Menurut Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah, Hidayat Prabowo, sektor perbankan masih menjadi tulang pung gung pertumbuhan. Aset perbankan tumbuh 1,69 persen (yoy) menjadi Rp591,02 triliun, sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 1,67 persen menjadi Rp468,90 triliun. Kredit yang disalur kan pun meningkat 1,80 persen menjadi Rp421,88 triliun. “Stabilitas ini adalah fondasi penting agar masyarakat dan dunia usaha terus mendapatkan akses pembiayaan yang sehat,” ujarnya.

Bank umum juga menunjukkan tren serupa. Asetnya naik 1,60 persen menjadi Rp539,45 triliun dengan kredit mencapai Rp383,30 triliun. Tingkat kredit bermas alah (NPL gross) turun menjadi Rp18,03 triliun atau 4,70 persen. Perbaikan teru tama terjadi di sektor perdagangan besar dan eceran. Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 89,34 persen menandakan perbankan masih mampu menyalurkan kredit dengan optimal.

Kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR/BPRS) dan perbankan syariah turut menyumbang pertumbuhan. BPR/S mencatat kenaikan aset 2,60 persen menjadi Rp39,89 triliun, sedangkan perbankan syariah tumbuh lebih tinggi, dengan aset naik 9,82 persen menjadi Rp37,68 triliun.

Tak hanya perbankan, sektor IKNB (Industri Keuangan Non-Bank) juga bergerak positif. Perusahaan pembiayaan menyalurkan piutang Rp33,39 triliun, sementara fintech P2P lending mencatat lonjakan 30,42 persen dengan nilai Rp6,87 triliun. Dana pensiun, modal ventura, dan LKM juga menorehkan pertumbuhan, meski bervariasi.

Dari sisi pasar modal, geliat inves tor ritel makin terasa. Jumlah investor reksadana di Jawa Tengah menca pai 1,65 juta, meningkat 12,70 persen. Investor saham melon jak 24,80 persen menjadi 850 ribu, sementara pemegang Surat Berharga Negara (SBN) bertambah 17,10 persen.

Hidayat menekankan, penga wasan intensif tetap dijalankan, khusus nya menjaga kualitas aset perbankan dan mengendalikan risiko kredit. “OJK berkomitmen mendukung stabilitas sektor keuangan sekaligus mendorong pertum buhan ekonomi Jawa Tengah melalui akses pembiayaan yang inklusif dan berke lanjutan,” tegasnya. (TN)