trustnews.id

PLN UIW Maluku-Maluku Utara Ada Alma Melaut Pun Tenang
Dok, Istimewa

TRUSTNEWS.ID - Keberadaan Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) mengurangi tantangan yang dihadapi PLN UIW Maluku dan Maluku Utara (MMU). Mengingat secara geografis MMU merupakan provinsi kepulauan yang memiliki ribuan pulau.

Sebagai negara kepulauan terbesar dengan luas wilayah laut yang dapat dikelola sebesar 5,8 juta km2, sektor maritim (kelautan) menjadi sangat strategis bagi Indonesia. Meskipun demikian, selama ini sektor tersebut masih kurang mendapat perhatian serius bila dibandingkan dengan sektor daratan.

"Kehadiran ALMA yang merupakan bentuk program Electrifying Marine PLN, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik pelanggan pada sektor perikanan laut dan memenuhi kebutuhan layanan listrik temporer seperti penerangan kapal, cold storage, serta kebutuhan listrik lainnya di lokasi dermaga, Pelabuhan hingga Tempat Pelelangan Ikan (TPI)," tambahnya.

Baginya, Keberadaan ALMA merupakan bentuk dukungan PLN terhadap perkembangan perekonomian masyarakat setempat. Sehingga dengan adanya pasokan listrik dapat meningkat-

kan kesejahteraan.

"PLN terus berkomitmen untuk menghadirkan solusi bagi pelanggan dalam memanfaatkan tenaga listrik sebagai energi yang lebih bersih, terjangkau dan juga andal di seluruh sektor termasuk perikanan dan kelautan sebagai wujud nyata transformasi PLN pilar customer focus dan innovative," ujarnya.

Tercatat hingga Oktober 2022, PLN sudah menyediakan 25 ALMA di berbagai pelabuhan di Maluku dan Maluku Utara dimana ini juga mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak mulai dari pelaku usaha transportasi kelautan dan pelabuhan hingga Ombudsman RI.

“Sebagai bentuk komitmen tersebut, kami telah menyediakan 25 ALMA di berbagai pelabuhan di wilayah Provinsi Maluku dan Maluku Utara. Apalagi sejak 2021 PLN gencar melakukan program electrifying marine dengan mengganti kebutuhan sumber energi Pelabuhan yang selama ini bergantung pada BBM menjadi berbasis listrik," paparnya

Keberadaan ALMA, bagi Awat, sedikit mengurangi tantangan yang dihadapi PLN UIW MMU. Ini mengingat secara geografis MMU merupakan provinsi kepulauan yang memiliki ribuan pulau

"Maka tentu dari sisi aksesibilitas dan transportasi menjadi tantangan tersendiri bagi kami, khususnya dalam menghadirkan listrik ke daerah-daerah yang 

belum berlistrik PLN yang mayoritas merupakan wilayah 3T dan memiliki keterjangkauan yang sulit," ungkapnya.

"Namun tentu ini tidak menjadi penghambat kami dalam terus memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan mau-

pun masyarakat secara luas," tambahnya.

Hal ini dikarenakan dukungan yang diberikan oleh PLN Pusat bagi UIW MMU melalui alokasi penyerapan Dana Penyertaan Modal Negara (PMN), yang mana di tahun 2022 ini diberikan alokasi sebesar Rp105 Miliar.

"Dana PMN ini sendiri digunakan untuk program Listrik Desa guna menghadirkan listrik bagi saudara-saudara kita yang belum menikmati listrik PLN," ujarnya.

Berbicara mengenai pengukur keberhasilan PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara, menurutnya, tidak terlepas dari upaya menghadirkan listrik bagi seluruh masyarakat di MMU.

Hal ini dapat terlihat pada capaian Rasio Elektrifikasi PLN UIW MMU dimana pada tahun 2020 daerah yang telah terlistriki sebanyak 91,6 persen di Provinsi Maluku dan 87,7 persen di provinsi Maluku Utara.

"Kemudian meningkat menjadi 95,2% untuk Provinsi Maluku dan 94,3 % pada provinsi Maluku Utara di penghujung Oktober 2022 ini, Adapun target untuk akhir tahun 2022 ini kami akan mencapai angka 96,8% untuk Maluku dan Maluku Utara," pungkasnya.

(tn/san)