trustnews.id

Partai Golkar Prima, Elektabilitas Airlangga  Tertinggi di Pilpres 2024
ketum Golkar, Airlangga Hartarto

Jakarta, Hasil survei Citra Nusantara Network (CNN) jajak pendapat terhadap 2010 Responden Terpilih yang berumur di atas 17 tahun tersebar secara proposional di 34 Provinsi di Indonesia sesuai data pemilih pada Pilpres 2019

Penarikan Sample yang dijadikan Responden dalam penelitian ini mengunakan Metode Multistage Random Sampling Dengan Tingkat Kepercayaan 95 persen dan Memiliki Margin of Error +/- 2.19 persen.

 


·Penelitian di Mulai sejak 7 -20 November 2021 untuk mendapatkan data data survei , penelitian ini mengunakan Kuisioner yang disodorkankepada responden dengan tatap muka oleh para surveyor.

 

Chief Koordinator Penelitian Masyarakat( Citra Nusantara Network (CNN) Dwi Harini.SE.MSi mengatakan, kualitas Penelitian dilakukan dengan random check sebanyak 25 persen setelah data data diambil dari responden

 

Hasil Penelitian dari 2010 Responden ditemukan fakta bahwa 82,7 persen menyatakan puas dengan kinerja Pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin dalam menanggulangi Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dan sebanyak 9,9 persen menyatakan tidak puas dan sebanyak 7,3 persen tidak memberikan pendapat apapun


Golkar Unggul Ditangan Airlangga


Preferensi Masyarakat terhadap pilihan partai politik jika pemilu digelar hari dengan pertanyaan terbuka secara langsung kepada 2010 responden  maka hasil pilihan tersebut adalah sebagai berikut PDI Perjuangan tetap menjadi pilihan teratas dengan dipilih oleh 10,8 persen responden ,kemudian diurutan kedua Partai Golkar 10,4 persen, Gerindra 9,4 persen,Partai Demokrat 6,8 persen, PKB 6,4 persen, PKS 6,2 persen, Nasdem 5,6 persen, PAN 2,1 persen , PPP 1,7 persen , dan partai politik lainnya dibawah 1 persen.sedangkan yang tidak memilih sebanyak 34,6 persen.

 

Sementara itu, kata dia, jika  data hasil penelitian dari 2010 respoden ketika ditanyakan partai mana yang akan dipilih jika pemilu digelar hari ini dengan pertanyaan tertutup mengunakan kuisioner yang terdapat pilihan nama- nama parpol, maka hasilnya adalah.

“Sebanyak 15,2 persen memilih PDI Perjuangan, Golkar dipilih sebanyak 14,9 persen, Gerindra 14,7 persen, Demokrat 8,8 persen, PKB 7,2 persen , PKS 6,7 persen , Nasdem 6,3 persen, PAN 3,4 persen, PPP 2,9 persen sedangkan partai politik lainnya hanya Partai PRIMA yang mencapai 2,2 persen sedangkan lainnya seperti PSI, Hanura, Perindo, Gelora, PKPI, Partai Garuda, Partai Ummat, Partai Berkarya hanya dipilih tidak lebih pada kisaran 0,5-1 persen. Sedangkan yang tidak memilih sebanyak 12,7 persen ,” kata  Dwi Harini, Selasa (30/11/2021).

 


Dwi lebih jauh menjelaskan, dari hasil penelitian didapati bahwa alasan respoden yang memilih parpol jika di lakukan pemilu hari ini mayoritas beralasan sebagai berikut.

 


 Sekitar 19,8 persen responden masih melihat tokoh dalam partai politik ketika memberikan pilihan terhadap partai politik yang akan dipilih dimana pilihan responden terkoneksi dengan tokoh utama dalam parpol yang dipilih dan sebanyak 60,6 persen responden memilih berdasarkan track record kader kader parpol yang dicalonkan oleh parpol sebagai anggota legislative,dan sejauh mana kader parpol yang saat ini terpilih sebagai anggota legislatif bekerja untuk kepentingan masyarakat di daerah pemilihannya sementara sebanyak  19,6 persen memilih didasarkan karena ideologi dan program partai.

 

Dia menjelaskan, walaupun Pemilihan presiden masih tiga tahun lagi. Namun manuver dan wacana siapa bakal calon presiden (capres) 2024 sudah ramai didengungkan dan dalam penelitian ini diukur juga seberapa besar preferensi publik terhadap tokoh tokoh dari berbagai latar belakang yang akan dipilih sebagai Presiden jika pilpres digelar hari ini, menurut hasil pilihan 2010 responden ada 4  latar belakang tokoh yang bakal menjadi calon presiden (capres)  pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

 

Diantaranya sebanyak kepala daerah dan menteri yang sukses memimpin dinginkan atau dipilih oleh sebanyak 30,9 persen , kader partai politik yang mempunyai kekuatan politik dan pengaruh politik yang tinggi dinginkan dan dipilih sebanyak 12,8 persen , “ Kalanagan Militer/ Polri diinginkan dan dipilih sebanyak 30,2 persen dan serta dari kalangan profesional yang mempunyai modal sosial dan finansial kuat dipilih sebanyak 17,2 persen dan yang tidak memilih sebanyak 8,9 persen,” pungkasnya.

 

Karena yang mempunyai hak untuk mengusung seorang Capres ada pada partai pemenang pemilu dan peserta pemilu 2019 , hasil survei terhadap 2010 respoden ketika ditanyakan tokoh tokoh mana yang punya pontensi untuk maju sebagai Capres pada Pilpres 2024 nanti? .

 

“Maka jawaban 2010 responden sebanyak 90,8 persen menyatakan  Prabowo Subianto akan maju sebagai Capres dari partainya , sebanyak 94,7 persen menyatakan Golkar akan mengusung Airlangga Hartarto, Sebanyak 48,9 persen PDIP akan mengusung Ganjar Pranowo, sebanyak 51,1 persen akan mengusung Puan Maharani,” bebernya.

 

Sebanyak 92,8 persen PKS akan mengusung Anies Baswedan, Sebanyak 96,6 persen partai Demokrat akan mengusung Agus Harimurti Yudhoyono, Sebanyak 87,3 persen PKB akan mengusung Muhaimin Iskandar, Sebanyak 20,9 persen Nasdem mengusung Anies Baswedan , Sebanyak 40,8 persen Nasdem mengusung Ganjar Pranowo, 

Kemudian, sebanyak 32,8 persen mengusung Airlangga Hartarto dan Sebanyak 39,5 persen PAN mengusung Erick Thohir, Sebanyak 47,2 persen mengusung Sandiaga Uno. dan sebanyak 89,7 persen menyatakan tokoh tokoh yang tidak menjadi tokoh sentral diparpol atau bukan anggota parpol akan kesulitan untuk mendapat dukungan atau diusung parpol 

 

Sementara itu, dari hasil penelitian terhadap 2010 responden didapati preferensi publik terhadap nama nama bakal calon presiden , dengan mengunakan pertanyaan semi terbuka  dengan pertanyaan mana tokoh mana yang akan dipilih jika Pilpres digelar hari ini yang didasarkan pada prestasi & track record para tokoh yang bakal di usung parpol yang kinerjanya dirasakan oleh masyarakat disaat pandemi covid 19 , maka hasilnya tokoh tokoh tersebut memiliki tingkat keterpilihan sebagai berikut  

 

“Airlangga dipilih oleh 17,1 persen ,Ganjar Pranowo 16,2 persen , Prabowo Subianto 14,2 persen ,Gatot Nurmantyo 6,8 persen ,Puan Maharani 6,2 persen ,Sri Mulyani 4,3 persen , Gibran Rakabuming Raka 4,1 persen ,Anies Baswedan 3,2 persen , Agus Harimurti Yudhoyonoo 3,2 persen ,Muhaimin Iskandar 3,1 persen ,Sandiaga Uno 2,9 persen ,Erick Thohir 2,8 persen dan yang tidak memilih 15,9 persen,” jelasnya.

 

Dari hasil penelitian terhadap 2010 responden didapati preferensi publik terhadap nama nama bakal calon presiden , dengan mengunakan pertanyaan Tertutup  dengan menyodorkan nama nama tokoh dengan  pertanyaan  tokoh mana yang akan dipilih jika Pilpres digelar hari ini yang didasarkan pada prestasi & track record para tokoh yang bakal di usung parpol yang kinerjanya dirasakan oleh masyarakat disaat pandemi covid 19.

 

“Maka hasilnya  Yang sangat menarik dari temuan penelitian ini terkait preferensi publik terhadap tokoh bakal calon presiden pada pilpres 2024 kinerja dan prestasi tokoh berbanding lurus dengan preferensi publik dalam memilih sosok presiden 2024 hal ini yang menyebabkan Elektabilitas Airlangga Hartarto yang tertinggi mencapai 18,4 persen  dimana kinerja dan prestasi Airlangga dalam menjalankan tugasnya sebagai Ketua penanggulangan Covid 19 dan pemulihan ekonomi memberikan dampak yang positive terhadap kehiduapan sosial ekonomi masyarakat disaat pandemic.

 

Begitu juga dengan Ganjar Pranowo yang rajin turun kebawah langsung melakukan penanggulangan covid 19 dan kerja kerja program pemprov Jateng dan kerja kerja relawan Ganjar Pranowo for presiden  yang banyak di upload dimedia sosial memeberikan dampak tingginya elektabilitas Ganjar Pranowo hingga 18,1 persen .

 

Sementara itu, Prabowo Subianto masih menjadi pilihan pemilih yang loyal kepada Prabowo dan Partai Gerindra dengan tingkat keterpilihan 14,7 persen ini juga modal yang sangat cukup bagi Prabowo karena relawan Prabowo belum bergerak dan Prabowo sendidri belum turun kebawah hanya sibuk dengan tugasnya sebagai Menhan ,yang menarik Sri Mulyani juga dianggap punya peran besar dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional sehingga berdampak publik memilih untuk calon presiden jika pemilihan presiden digelar nanti.

 

Dan yang sangat mengejutkan adalah Putra dari Presiden Jokowi yang merupakan walikota solo mulai dilirik oleh publik sebagai bakal Calon Presiden akibat tindak tanduknya dan kerja kerjanya sebagai walikota Solo yang juga rajin turun ke bawah dan ini menyebabkan Gibran Rakabuming Raka  mendapat tingkat keterpilihan sebesar 4,2persen melampui Agus harimurti Yudhoyono yang hanya 4,1 persen serta Anies Baswedan yang hanya 3,6 persen akibat terganjal oleh kasus Formula E .


Tingkat keterpilihan Gibran Rakabuming Raka  juga melewati Muahimin Iskandar dengan tingkat keterpilihan 3,6 persen ,kemudian Sandiaga Uno mantan Cawapres yang kalah dipilpres 2019 tingkat keterpilihannya mencapai 3,2 persen dan kerja Erick thohir  dalam membranding dirinya dengan mengunakan jaringan BUMN juga menghasilakan tingkat elektabilitas hingga 2,9 persen .

 

Kemudian dalam survei juga ditemukan nama Gatot Nurmantyo yang merupakan dari kalangan militer memiliki tingkat keterpilihan yang cukup mengejutkan  dengan 6,9 persen , Dan Kinerja Puan Maharani juga menjadikan tokoh wanita terkuat saat ini dengan 6,6 persen dan yang belum memberikan pilihan sebanyak 9,3 persen