trustnews.id

PT Choice Plus Makmur BUATAN LOKAL KUDAPAN INTERNASIONAL
Irawati Lukito Direktur Marketing PT. Choice Plus Makmur

Memilih ekspor menjadi strategi manajemen perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis kudapan dalam negeri. Wara-wiri di sejumlah negara dapat dukungan penuh dari Disperindag Jawa Tengah.

Mungkin tak banyak yang tahu bahwa Potato Cracker, Caramelized dan Mantap Roso (kopi) merupakan produk dalam negeri yang sukses wara-wiri di pasar internasional. Bahkan produk bermerk Fine Choice ini sempat bikin kejutan di Rusia media 2019 lalu.

Ceritanya saat Kedutaan Besar Indonesia di Moskow menggelar pameran bertajuk Festival Indonesia Moscow 2019 yang bertema “Visit Wonderful Indonesia: Enjoy Your Tropical Paradise”. Tujuannya tentu untuk ujuan mengenalkan produk asal Indonesia ke masyarakat Rusia.

Salah satu produk yang mencuri perhatian masyarakat Negeri Beruang Merah adalah kudapan Fine Choice buatan PT. Choice Plus Makmur. Ini dibuktikan dengan nilai pesanan senilai Rp1,5 miliar atau setara tiga kontainer yang diraih perusahaan yang berada di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Uniknya produk Choice Plus Makmur 'jarang' (kata lain dari sulit) ditemukan di toko atau minimarket manapun di Indone-sia. Ini dikarenakan produk bermerk Fine Choice hanya melayani ekspor ke luar negeri dan penjualan melalui e-commerce. "Dari awal buka (2015) sampai saat ini hampir 80 persen produk kami itu ekspor," ujar Irawati Lukito, Direktur Marketing PT. Choice Plus Makmur kepada TrustNews.

Pilihan ekspor sepertinya menjadi strategi pasar yang diterapkan Choice Plus Makmur sebagaimana diutarakan Ira, "Mengapa pilihannya ekspor, karena sebagai pendatang baru tentu sulit untuk bersaing dengan produk sejenis. Ya takut juga lah kami berhadapan dengan yang besarbesar itu," ungkapnya.

Diakuinya, sejak awal berdiri, Choice Plus Makmur memproduksi biskuit, wafer, kreker dan kopi menjadikan pasar internasional sebagai target, pesanan perdana datang dari China pada 2015. Setelah itu, seakan tak lagi terbendung, Fine Choice merambah pasar Taiwan, Hongkong, Singapura, Vietnam hingga Rusia dan Amerika Serikat.

"Dari tahun 2015 kami melakukan ekspor ke China dari tahun 2015 sampai saat ini. Kemudian kami ekspansi ke Taiwan, Singapura, Hongkong," ujarnya.

"Kami kirim ke Kamboja ini 3.800 karton per karton. Nahkan saat pandemi ini, ustru kami malah berkembang pesat. Tahun 2020 itu kami rutin tiap bulan kirim ke Tiongkok, Vietnam, Amerika dan Hongkong," paparnya.

Dirinya pun membuka sedikit rahasia perusahaan untuk menancapkan kukunya dalam bisnis makanan ringan.

"Apa sih yang membedakan konsep biskuit kita dengan yang lain? Kami menciptakan produk-produk yang jarang ada di Indonesia. Seperti reseller kami Potato creacker jarang ditemukan di pasar Indonesia," ungkapnya.

"Kami menghadirkan produk yang memang berbeda dari yang lain. Produk kami lebih mengarah ke kelas menengah atas sehingga secara harga tidak bersaing dengan produk sejenis dari perusahaan lain," jelasnya.

Ira juga mengungkap, besarnya peran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi (Disperindag) Jateng, di awal-awal keberadaan Choice Plus Makmur. Dukungan yang diberikan berupa tawaran untuk ikut serta dalam ajang promosi ke luar negeri.

"Disperindag Jateng support kami sejak kami dari nol, salah satunya diikutsertakan dalam acara-acara promosi ke luar negeri. Hanya saja saat itu kami belum bisa menerimanya," ujarnya.

"Kami belum percaya diri," ungkapnya. "Jadi di awal 2017 itu beliau mengajak kita pameran. Baru akhir 2018 atau awal 2019, kami ikut dan hasilnya lumayan bagus. Dan, kami terus di undang setiap acara kedutaan," paparnya.

Dielaskannya, Disperindag juga hadir saat acara pelepasan ekspor perdana ke Kamboja di Desember 2020. Bahkan dalam acara tersebut, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga, ikut melepas.

Pada acara tersebut, Jerry mengatakan, Kemendag RI dalam rangka mendukung pelaku usaha agar berani merambah pasar internasional secara intensif memberikan asistensi kepada pelaku usaha khususnya pelaku UMKM melalui Balai Pelatihan Ekspor.

“Kami juga punya perwakilan-perwakilan di luar negeri. Ada Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan atase perdagangan yang tersebar di 31 negara, mereka ini yang memfasilitasi serta memberikan dukungan,” katanya

Pihaknya menyatakan, diluar itu pemerintah Indonesia untuk menggenjot ekspor terus menjalin perjanjian dagang antara lain melalui Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

"Waktu mau acara pelepasan ekspor ke Kamboja, kami buat surat ke Disperindag dan saat yang bersamaan Wamendag lagi di Semarang. Ini suprise buat kami, pihak Disperindag mengajak Wamen untuk hadir dan memberikan sambutan di acara tersebut," pungkasnya. (TN)