trustnews.id

KBN Pastikan Takalar Integrated Industrial Park Jalan Terus
Foto: istimewa

TIIP merupakan kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan dan berkonsep industri multiklaster yang didukung oleh infrastruktur kawasan yang lengkap.

PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) memastikan, rencana pembangunan proyek Takalar Integrated Industrial Park (TIIP) Sulawesi Selatan terus berlanjut. Apalagi TIIP telah masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 dan Proyek Strategis Nasional sesuai Perpres 109 Tahun 2020.

TIIP akan menggunakan lahan seluas ± 3500 Ha yang berlokasi di Desa Punaga, Desa Laikang, dan Desa Cikoang, Kecamatan Mangarabombang. Tahap pertama akan dilakukan pembebasan lahan seluas 350 Ha di sebagian Desa Punaga dan Desa Laikang.

Di lahan 3.500 hektare dengan perincian 3.020 hektare untuk kawasan industri, 420 hektare untuk kawasan komersial, dan 60 hektare untuk fasilitas logistik pendukung kegiatan pelabuhan

KBN memang tengah mengembangkan Takalar Integrated Industrial Park (TIIP) di Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten Takalar dilewati oleh alur pelayaran internasional yakni alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) 2 dan lokasinya berdekatan dengan pelabuhan yang ada yakni hanya sekitar 25 kilometer. 

TIIP merupakan kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan dan berkonsep industri multiklaster yang didukung oleh infrastruktur kawasan yang lengkap.

KBN menyebut sebanyak 50 perusahaan daur ulang asal China di bawah bendera CMRA telah menyatakan kesiapannya bergabung di kawasan industri baru ini. Nilai investasi yang bakal masuk diperkirakan mencapai Rp 40 triliun. 

Nilai produksi dari industri pengolahan ini diperkirakan bisa mencapai Rp200 triliun per tahun setelah konstruksi selesai. Investasi ini secara langsung bakal menyerap 5.000 tenaga kerja dan secara tidak langsung mendorong 10.000 orang bekerja di kawasan tersebut.

Untuk mewujudkan TIIP, KBN menyatakan siap bersinergi dan melakukan koordinasi dengan pemerintah serta pihak terkait. "Kami juga siap berkoordinasi dengan pemerintah serta pihak lainnya sebagai upaya bersinergi dalam rangka merealisasikan kawasan industri Takalar," ujar Direktur Utama KBN Alif Abadi.

Dia pun menyatakan, Sebagai bagian dari PSN, pelaksanaan kegiatan ini telah mendapat dukungan dari berbagai pihak instansi baik dari daerah maupun pusat dan kantor Kepresidinenan. Dimana dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang ada dan waktu pelaksanaannya sesuai dengan rencana. 

Pembangunan Takalar Integrated Industrial Park (TIIP) tersebut akan dilakukan secara bertahap, saat ini sedang memasuki tahap 1 yaitu penyiapan lahan dan infrastruktur dengan cara sinergi BUMN. Dengan adanya sinergi tersebut diharapkan dapat mempermudah pelaksanaan pembangunan kawasan industri Takalar diantaranya penyediaan infrastruktur.

Sebagaimana diketahui bahwa sejak 2018 pemerintah Kabupaten Takalar telah menjajaki dan melakukan komunikasi intens dengan PT KBN.

Selain itu, menurut Kepala Bagian Pengembangan Bisnis PMO TIIP, Anom Wibisono, mengungkapkan pada bulan April 2021 lalu, Kawasan Industri Takalar telah menerima Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup yang diterbitkan oleh DPMPTSP Kabupaten Takalar, sehingga pengembangan Kawasan Industri Takalar sudah dinilai layak secara lingkungan. Selanjutnya PT. KBN akan melakukan pengurusan untuk memperoleh Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI).

Sebelumnya, pada tahun 2019 akhirnya terwujud kesepakatan yang dituangkan dalam memorandum of understanding (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Takalar dengan KBN.

PT KBN tak lain Kawasan Berikat Nusantara, salah satu Badan Usaha Milik Negara atau BUMN yang menaungi daerah kawasan industri di Indonesia.

Pada proses awal, pihak investor memilih 3 negara yakni Thailand, Vietnam, dan Indonesia untuk proses investasi. Sebelum pencanangan Kawasan Industri Takalar, di Indonesia sendiri Kabupaten Takalar bersaing dengan 6 Kabupaten.

Kemudian setelah pihak investor memeriksa berbagai kesiapan Pemkab tersebut, melalui kunjungan ke Takalar investor memutuskan memilih Kawasan industri Takalar.

Sejak 2019 Pemkab Takalar dan KBN intens berkomunikasi denganGubernur, Kementrian Perindustrian, BUMN dan Menko Perekonomian. Akhirnya di Tahun 2020 Kawasan Industri Takalarmasuk menjadi salah satu agenda di RPJMN 2020-2024 dan Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Alhamdulillah, Kawasan Industri Takalar, sudah masuk PSN (Proyek Strategis Nasional) setelah awal tahun masuk RPJMN," kata Bupati Takalar Syamsari Kitta. (TN)