trustnews.id

Datang ke Jakarta Dukung Jokowi-Ma’ruf Amin
Silahturahmi Nasional Masyarakat Dayak Bersama Joko Widodo
Masyarakat Adat Dayak

Datang ke Jakarta Dukung Jokowi-Ma’ruf Amin

POLITIK Jumat, 08 Februari 2019 - 18:09 WIB TN

TRUSTINSPIRASI.COM - Jarum waktu berputar cepat menuju tahun 2014, masa di mana masyarakat Dayak se Kalimantan berkumpul di Rumah Radakng, Pontianak, Kalimantan Barat, menyatukan tekad mendukung Joko Widodo (Jokowi) sebagai Calon Presiden.

Tekad yang sama itu kembali dikumandangkan oleh ribuan  masyarakat adat Dayak di Ballroom Season City, Jakarta Barat, Sabtu (26/1/). Sejak sehari sebelumnya, masyarakat Dayak berdatangan dari seluruh penjuru Indonesia menuju DKI Jakarta hanya untuk menyatakan dukungannya kepada pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Di hadapan Jokowi, Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Cornelis menyatakan, masyarakat adat Dayak yang tergabung MADN, Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia dan ormas Masyarakat Dayak se-Indonesia siap memenangkan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin untuk masa bakti 2019 - 2024.

"Dukungan masyarakat Dayak ini terlaksana didasari oleh kepemimpinan Bapak Joko Widodo yang memiliki komitmen dan kesungguhan yang sangat tinggi selama memimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam mempertahankan Ideologi Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Keutuhan NKRI,” ujar Cornelis. 

Dukungan yang diberikan, lanjut Gubernur ke 11 Kalbar ini, karena  Jokowi memiliki kinerja yang sangat membanggakan dan telah berhasil membangun Indonesia terutama di bidang infrastruktur, penegakan hukum, HAM dan pemberantasan korupsi, kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial, dan kesejahteraan rakyat.

Bahkan menurut Cornelis, Jokowi-Ma’ruf Amin diyakini mampu mengubah wajah Indonesia menjadi negara yang kuat, mandiri, maju, sejahtera dan menjadi salah satu negara terdepan di dunia.

Selain itu, Cornelis menitipkan harapan kepada Capres Jokowi bahwa masyarakat Dayak saat ini masih banyak yang hidup di hutan yang minim pembangunan, namun dalam kepemimpinan Jokowi selama ini lanjutnya, pihaknya merasakan pemerataan pembangunan dilaksanakan dengan pesat sesuai dengan Nawacita Presiden untuk membangun dari wilayah pinggiran.

"Masyarakat Adat Dayak berharap dengan adanya dukungan ini dapat menggugah masyarakat adat seluruh Indonesia khususnya dan seluruh rakyat Indonesia untuk turut bersama-sama memenangkan pasangan nomor urut 01 sebagai presiden dan wakil presiden. Melanjutkan komitmen pembangunan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah-wilayah yang belum tersentuh pembangunan infrastruktur," tuturnya.

Jokowi yang hadir didampingi Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin, Abdul Kadir Karding, Wakil Direktur Saksi TKN Lukman Edy dan Dewan Pengarah TKN Pramono Anung dalam pidatonya mengatakan bahwa di Pilpres 2014 yang lalu, Jokowi yang kala itu berpasangan dengan Jusuf Kalla, meraih suara hampir 60 persen di seluruh wilayah provinsi Kalimantan.

“Hitung-hitungan kita dan dari hasil survei sekarang ini kelihatannya hampir sama, tapi ada satu provinsi yang kelihatannya perolehannya sangat menonjol. Saya tidak usah sebutkan provinsi mana,” kata Jokowi memancing emosi masyarakat Dayak yang hadir.

“Kalteng,” terdengar suara dari sudut sebelah kiri ruang pertemuan yang langsung disambut dengan pekikan saling bersahutan menyebut nama provinsinya masing-masing.

"Di sana teriak Kalbar, di sana teriak Kaltim, Kalsel, Kaltara, Kalteng. Ya kita lihat nanti,” tambah Jokowi.

Namun Jokowi tidak mau berbicara lebih detail tentang provinsi mana yang sangat dominan mendukung. Hal ini dimaksudkannya  agar terjadi persaingan yang sehat antar Tim Kampanye Nasional di seluruh provinsi di Kalimantan.

Selain itu, disetiap tempat yang dikunjunginya Jokowi selalu mengingatkan untuk tetap mengutamakan persatuan dan persaudaraan, jangan karena berbeda pilihan lalu berselisih.

Enggak apa-apa kok berbeda pilihan. Berbeda pilihan dalam memilih wali kota, bupati, presiden juga boleh. Tidak ada yang melarang," ujarnya sambil melanjutkan, “Tapi jangan sampai gara-gara beda pilihan antar-kampung tidak saling ngomong, tidak saling sapa gara-gara pilihan bupati. Antar-tetangga tidak saling sapa, tidak saling omong gara-gara pemilihan gubernur."

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding memberikan apresiasi atas dukungan Masyarakat Adat Dayak kepada pasangan calon presiden nomor urut 01.

"Dukungan masyarakat Dayak kepada Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin tentunya memberi energi positif bagi kami. Kami juga semakin optimistis memenangi Pilpres 2019," kata Karding. 

Karding menilai dukungan itu adalah bukti apresiasi masyarakat Dayak dan Kalimantan secara umum atas capaian kinerja Jokowi selama ini. "Kinerja Pak Jokowi tetap mendapat tempat di hati masyarakat yang menjunjung tinggi akal sehat dan rasionalitas," kata Karding.

Karding mengatakan banyak masyarakat adat, komunitas adat, dan komunitas-komunitas budaya yang memberikan dukungan kepada Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Karena perhatian yang besar Pak Jokowi terhadap pengembangan kebudayaan dan kearifan lokal selama ini, Pak Jokowi sadar betul adat dan budaya Nusantara adalah penopang keberagaman," ujar Karding.

Ada kejadian menarik saat Jokowi meminta salah seorang peserta yang hadir untuk naik ke atas panggung. Pria berdarah Dayak bernama Thomas, warga asal Kecamatan Badau Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, memberikan pantun sebagai ucapan terima kasih atas apa yang telah diberika Jokowi untuk daerahnya. “Solo ke Jakarta, hingga menembus Pulau Kalimantan. Terima kasih kepada bapak Joko Widodo. Bapak adalah presiden pelita perbatasan.”