trustnews.id

Aset Melesat, BPR Cirebon Jabar Fokus Sdm Dan Digitalisasi

TRUSTNEWS.ID,. - PT. BPR Cirebon Jabar (Perseroda) merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dimiliki oleh Pemda Kabupaten Cirebon dan Pemprov Jawa Barat dengan kegiatan usaha perbankan yang menjadi solusi keuangan masyarakat terutama bagi pelaku Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM).

Sumber daya manusia (Pegawai) merupakan aset terpenting bagi suatu perusahaan, sehingga dalam rangka meningkatkan kualitas SDM PT. BPR Cirebon Jabar (Perseroda) melakukan pelatihan/pendidikan tentang perbankan yang bertujuan untuk pemerataan pengetahuan pegawai, melakukan pemetaan pegawai secara profesional sebagai bentuk regenerasi dan memberikan apresiasi/penghargaan bagi pegawai yang berkinerja baik, serta rekruitmen pegawai yang berorientasi pada kualitas pegawai.

Uripa Endang Susanto, Direktur Utama PT BPR Cirebon Jabar (Perseroda), mengatakan, BCJ tidak hanya fokus pada peningkatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), juga pemberantasan rentenir di sejumlah pasar tradisional.

Selain itu, keberadaan BCJ juga untuk memberantas praktik rentenir. Selama ini masih banyak pelaku Usaha Mikro Kecil yang belum open minded dengan bank. Sehingga memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian daerah.

"Meski secara badan hukum berubah, namun dalam operasional keseharian BCJ tetap fokus pada peningkatan UMKM dan memperkecil praktik rentenir yang menjerat masyarakat (para pelaku ekonomi lemah)," ujar Uripa Endang Susanto kepada TrustNews.

Diakuinya, penggabungan sejumlah BPR yang kemudian diikuti perubahan nama ini, untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi oleh BPR. Mulai dari permodalan, SDM, teknologi informasi, produk dan layanan serta persaingan dengan lembaga jasa keuangan lainnya.

Sebab, kehadiran BPR masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena banyak layanan BPR yang tidak dapat diberikan oleh bank umum atau lembaga keuangan lainnya.

"Hanya saja perkembangan teknologi telah mengubah pola hidup masyarakat yang menginginkan kecepatan dan ketepatan. BPR tidak bisa lagi hanya mengandalkan kedekatan lokasi dan kemudahan pelayanan, sebab adanya Fintech membuat semuanya jauh lebih dekat dan mudah," jelasnya.

"Ini menjadi tantangan bagi BCJ baik meningkatkan kualitas SDM dan upaya digitalisasi agar tidak ditinggal oleh konsumennya atau nasabahnya," ujarnya.

Beberapa upaya digitalisasi PT BPR Cirebon Jabar (Perseroda) berupa bcjdigi, virtual account, mobile collection, pengajuan cuti secara online, dan pengarsipan ownCloud.

Boleh dibilang, sejak dilakukan penggabungan tujuh BPR ke BPR Astanajapura (merger) oleh OJK. BPR milik Pemkab Cirebon dan Pemprov Jabar ini berubah nama menjadi PT BPR Cirebon Jabar (Perseroda), ini bergerak lebih agresif dalam operasionalnya.

“Total asetnya pun melesat dari Rp348,028 miliar pada 2020 menjadi Rp388,342 di 2021. Dan, kembali naik pada 2022 dengan total aset mencapai Rp410 miliar lebih,” ujar Dini Rahmawati Direktur Operasional PT BPR Cirebon Jabar (Perseroda).

Diakui Dini, kenormalan baru paska berakhirnya pandemi Covid-19 masih menyisakan dampak yang membutuhkan waktu untuk benar-benar kembali normal seperti sebelum pandemi. Dalam konteks global, pergerakan ekonomi tumbuh. Namun pertumbuhan itu belum sampai ke daerah-daerah.

"Kita punya Rencana Bisnis Bank (RBB) yang sudah dijalankan. Dalam penyaluran kredit sudah tercapai 103 persen. Namun untuk tabungan masih belum tercapai karena adanya penarikan dari masyarakat karena kebutuhan sekolah, lebaran atau kebutuhan yang memerlukan uang tunai. Untuk simpanan baru mencapai 97 persen dari target," paparnya.

Program Kredit Pedagang Pasar (Kipas), lanjut Dini, bagian dari upaya BCJ dalam memberantas gerakan rentenir di Kabupaten Cirebon. Program yang diluncurkan tahun 2005, ini telah berhasil menggarap 18 pasar dan ditargetkan pada tahun 2024 bisa menggarap 34 pasar di Kabupaten Cirebon,

Program ini mulai disalurkan pada tahun 2005. Sedangkan hingga tahun 2024, kita berharap dapat menggarap 34 pasar di Kabupaten Cirebon,” tutur Dini.

"Cakupan program kredit tanpa agunan (Kipas), pada tahun 2023 akan terus diperluas. Terlebih, bila melihat pada aktivitas dari kalangan pedagang yang masih memerlukan dukungan pendanaan," ujarnya. “Dari perluasan program kredit ini, selain untuk meningkatkan perekonomian daerah, juga dalam mengikis ketergantungan dari sebagian para pedagang terhadap rentenir,” tambahnya.

Sepanjang tahun 2022, program Kipas telah tersalurkan kepada para pedagang pasar sebesar Rp 5 miliar.Selain program Kipas, BCJ juga memiliki program kredit rakyat (Pantura) yang bisa dinikmati tidak hanya kepada pedagang pasar, juga usaha mikro. "Untuk Kredit Pantura target penyalurannya bisa di atas Rp12 miliar," ujarnya.

“Program Pantura dikenakan suku bunga yang rendah, yakni 0,83 persen dengan plafond hingga Rp. 50 juta. Tujuan kami ingin membantu masyarakat khususnya sektor usaha di Kabupaten Cirebon," ujar Dini.

“Sebagai perwakilan dari pemilik, saya senantiasa selalu mendukung dan mendorong pelaksanaan program kerja Direksi, sehingga dengan adanya fokus pada SDM dan Digitalisasi PT . BPR Cirebon Jabar (Perseroda) dapat terus berkembang menjadi yang terbaik,” Ujar Badawi.