trustnews.id

PEP Bandung Menjawab Tantangan Sektor Pertambangan
Dok, Istimewa

TRUSTNEWS.ID,. - Di usianya yang masih tergolong sangat muda, berdiri pada tahun 2019, Politeknik Energi dan Pertambangan (PEP) Bandung mampu menunjukkan kualitas pendidikannya dengan baik, hal ini ditunjukkan dengan 43 dari 77 lulusan sudah bekerja atau 56% lulusan PEP tahun 2022 diterima bekerja kurang dari 2 bulan setelah diwisuda pada 11 Agustus 2022.

Asep Rohman, Direktur PEP Bandung, mengatakan, PEP Bandung menyiapkan lulusan yang kompeten melalui pembelajaran berbasis kurikulum yang link and match dengan industri. Lulusan dibekali sertifikat kompetensi sesuai skema sertifikasi yang dibutuhkan industri. Kegiatan Tridharma lainnya yaitu, penelitian dan pengabdian masyarakat diarahkan pada isu-isu strategis sektor ESDM seperti logam tanah jarang dan net zero emission (NZE).

"Sebagai politeknik yang baru meluluskan angkatan pertamanya, prestasi ini menunjukkan tingginya kepercayaan para pelaku industri pertambangan terhadap kualitas pendidikan PEP Bandung," ujar Asep Rohman kepada TrustNews.

Lebih lanjut dijelaskannya, PEP Bandung menggunakan format Pendidikan vokasi tingkat Diploma 3 (D3) dengan 2 (dua) tahun kuliah teori dan praktik di kampus dan 1 tahun magang di industri pertambangan. Total jam praktik minimal 70% dan 30% teori.

"Link and match antara PEP Bandung dengan dunia industri sangat dijaga agar lulusan yang dihasilkan siap pakai dan memenuhi kebutuhan industri, khususnya industri pertambangan yang maju dan modern," ungkapnya.

Selain membekali mahasiswa dengan ilmu-ilmu terkait pertambangan dalam kuliahnya, lanjutnya, seluruh wisudawan juga diberikan pelatihan psikotes, TOEFL, dan public speaking serta sertifikasi kompetensi yang dapat menjadi bukti para wisudawan siap untuk diterjunkan dalam dunia kerja di sektor pertambangan.

"Banyak hal telah dilakukan oleh KESDM khususnya PEP Bandung untuk meningkatkan minat generasi milenial agar makin memberikan kontribusinya dalam pembangunan sektor ESDM," ujarnya.

"Publikasi dan promosi melalui media sosial gencar dilakukan dengan konten yang kekinian. Berbagai program yang melibatkan siswa-siswi SMA juga dilakukan seperti salah satunya lomba cerdas cermat dengan topik seputar sektor ESDM," tambahnya.

Ke depan, menurutnya, PEP Bandung akan bertransformasi dari Rumah Pendidikan menjadi Rumah Penelitian. Berbagai perangkat telah disiapkan untuk mendukung hal tersebut mulai dari Rencana Induk Penelitian, Penganggaran, dan Sarana Prasarana.

"PEP Bandung sesuai peta jalan yang tertuang dalan renstra PEP Bandung akan bertransformasi dari Rumah Pendidikan menjadi Rumah Penelitian. Pelibatan mahasiswa dalam kegiatan riset juga terus ditingkatkan," ungkapnya.

Saat ini PEP Bandung menyediakan tiga prodi yaitu Prodi Teknologi Geologi (TG), Teknologi Pertambangan (TP) dan Teknologi Metalurgi (TM). Ketiga prodi ini mengambil dasar bahwa kekayaan sumber daya mineral yang dimiliki Indonesia harus sanggup dieksplorasi, ditambang, serta diolah dan dimurnikan hingga menjadi logam berharga sehingga sebagai negara dengan sumber daya mineral yang besar, Indonesia akan mendapatkan nilai tambah dari hasil pertambangannya. Prodi Teknologi Geologi mengambil fokus utama pada eksplorasi mineral yang sangat mendukung industri pertambangan. Selain itu kekhususan pada Hidrogeologi juga difokuskan karena sangat dibutuhkan masyarakat.

Prodi Teknologi Pertambangan menitikberatkan pada pertambanagn berwawasan lingkungan, sehingga porsi mata kuliah lingkungan termasuk didalamnya pengawasan lingkungan dan reklamasi menjadi utama selain tentuknya teknik penambangan yang modern. '

Prodi Teknologi Metalurgi mengambil fokus pada metalurgi ekstraktif di mana hasil tambang yang diperoleh dari aktifitas penambangan, diproses lanjut melalui pengolahan mineral, dilanjutkan proses ekstraksi melalui pirometalurgi, hidrometalurgi, dan elektrometalurgi sehingga dihasilkan logam dengan kemurnian tinggi yang harganya dapat mencapai 500 kali harga bijih mentah.

"Prodi Teknologi Metalurgi yang merupakan satu-satunya prodi dengan level Diploma 3 di Indonesia sangat diharapkan mendukung kebijakan hilirisasi mineral dan mendukung peningkatan nilai tambah mineral. Sehingga masing-masing prodi memiliki kontribusi yang terhadap pengembangan industri pertambangan Indonesia yang kaya mineral, berwawasan lingkungan, dan bernilai tambah," pungkasnya.