trustnews.id

Strategi PT Berdikari Melompat Tinggi

Strategi PT Berdikari Melompat Tinggi

MAKRO Kamis, 14 April 2022 - 14:49 WIB TN

PT Berdikari secara konsisten melakukan transformasi dan inovasi. Perusahaan BUMN sektor peternakan, ini dari tahun ke tahun kian mengkilap kinerjanya.

PT Berdikari berhasil melakukan transformasi bisnis sebagai BUMN Peternakan, meskipun pada tahun 2020 muncul tantangan pandemi Covid-19. Lompatan transformasi ini dibuktikan dengan dibukukannya laba tahun 2020  sebesar Rp 61,7 miliar atau meningkat 151,9% jika dibandingkan tahun 2019 laba bersih audited sebesar 27.86 M.

Pun dari sisi penjualan mencatatkan pertumbuhan 250% dari Rp 213,91 miliar pada semester 1 2020 menjadi Rp 749,08 miliar pada semester 1 2021 sementara laba tumbuh 63% dari Rp 5,2 miliar pada semester 1 2020 menjadi Rp 25,59 miliar pada semester 1 2021.

Harry Warganegara, Direktur Utama Berdikari, mengatakan meski tahun 2020 dan 2021 dipenuhi berbagai tantangan akibat Covid-19, Berdikari terus mencatatkan pertumbuhan kemampuan finansial positif sejak tahun 2018.

"Khusus 2020 dalam suasana pandemi, kita mampu mencatatkan profit dan 2021 naik cukup signifikan, Penjualan 2020-2021 meningkat 196,99%, laba 2020 ke 2021 meningkat 111,01%. Jadi bisa dibilang kita on track hanya perlu perkuatan fondasi," ujar Harry Warganegara menjawab TrustNews.

Menurutnya, Berdikari melakukan pembenahan internal sejak 2016. Upaya ini mulai membuahkan hasil pada 2017 ditandai dengan perbaikan posisi keuangan serta peningkatan kepercayaan pemerintah dan para pemangku kepentingan lain.

"Berdikari secara konsisten membenahi dirinya termasuk lebih memfokuskan diri pada bisnis peternakan dengan mengembangkan bisnis ayam terintegrasi di 2018 melalui impor grand parent stock (GPS) sebanyak 53.150 ekor," ujarnya.

"Pada 2020 kita sudah punya farm management system (FMS). Melalui FMS kita bisa mengelola berbagai data dari form yang langsung terhubung dengan database pada sistem ERP (Enterprise Resource Planning). Data tersebut meliputi OVK (obat, vaksin dan kimia), DOC (Day Old Chicken) dan pakan," paparnya.

Keunggulan FMS, menurutnya, tidak melibatkan begitu banyak tenaga kerja. Adapun tugas yang dilakukan yakni merekap data pada FMS dan manual serta menginput data pada FMS dan input data manual (triability)

"Tidak sampai 100 petugas yang kita rekrut dari SMK Peternakan. Kemudian kita perkuat dengan management trainee lalu kita sebar di kandang-kandang. SDM kita juga harus kita upgrade seperti training via zoom, dan ada program karyawan S1 serta S2 dan dibayarkan oleh kantor dengan sistem reimburse," ungkapnya.

Selain itu, Harry juga memaparkan strategi Berdikari terkait 3 bisnis utamanya yakni Perunggasan, Ruminansia dan Trading Retail. Dengan melakukan inovasi bisnis di bidang peternakan dari hulu sampai dengan hilir.

"Kita ingin punya RPHU/Unggas sendiri targetnya tahun ini. Kemudian pabrik pakan juga kita mau bangun, karena unggas core bisnisnya di pakan. Hitungannya untuk satu ekor ayam yang baru lahir membutuhkan pakan 2,5 Kg agar bisa tumbuh menjadi ayam yang sehat," ujarnya.

"Kalau semua ini berjalan sesuai rencana, Berdikari akan tumbuh menjadi perusahaan multinasional. Kalau nasionalnya kita mau minimal top three. Kemudian akan ada target di 2025 di penjualan sebesar Rp2.7 triliun sehingga kita bisa membuat lompatan," paparnya

Saat ini, ucap Harry, Berdikari memiliki tiga anak usaha yakni Berdikari Logistik, Berdikari Meubel Nusantara, dan Berdikari United Livestock. Kata Harry, Berdikari Meubel Nusantara memiliki kinerja yang baik meski tidak selaras dengan bisnis inti induknya.

"90 persen produknya ekspor ke Jerman dan Spanyol, kita minta buka pasar lain ke Australia, dan Eropa lainnya" lanjut Harry.

Sementara Berdikari United Livestock merupakan peninggalan Amerika Serikat (AS) dengan bisnisnya breeding atau pembiakan dan penggemukan Sapi dengan luas lahan sebesar 6.700 hektar di Sulawesi. Harry menyebut periode 2012 merupakan masa akhir kejayaan Berdikari United Livestock (BULS).

Manajemen BULS saat itu, lanjut Harry, mendatangkan empat ribu Sapi namun tidak tergarap dengan baik lantaran adanya kesalahan dalam manajemen.

"Kami katakan mismanagement karena saat datang, kandang dan pakan belum siap sehingga Sapi banyak yang mati dan hilang tanpa ada dokumen," ungkapnya.

Dirinya pun melanjutkan, "Dari tiga anak usaha hanya Berdikari Meubel yang berkinerja baik. Sedangkan dua unit lainnya yakni Berdikari Logistic, saya ubah menjadi Berdikari Logistik Suplai. Makanya seluruh penjualan daging penugasan ada di dalam anak usaha tersebut supaya bisa besar," tambahnya.

"Sedangkan unit usaha Berdikari United Livestock sejak Oktober tahun lalu mulai bangkit meskipun belum mencapai target. Berdikari insurance itu milik swasta, kita mau lepas," paparnya.

Sebagaimana diketahui, peningkatan laba Berdikari sepanjang tahun 2020 mayoritas ditunjang oleh sisi operasional secara konsolidasi, Persero sebagai perusahaan holding membukukan penjualan secara konsolidasi pada tahun 2020 sebesar Rp 1,7 triliun meningkat jika dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 603,2 miliar atau naik sebesar 190%.

Pada sisi lain, beban penjualan juga dapat diefisiensikan meskipun terjadi peningkatan aktivitas usaha secara keseluruhan untuk mendukung penjualan, beban penjualan secara konsolidasi pada tahun 2020 sebesar Rp 1,617,606,966,282  meningkat tipis dari tahun 2019 sebesar Rp 1,6 miliar atau hanya naik 9,9%.

Sepanjang tahun 2020, Berdikari telah melakukan berbagai kegiatan yang memperkuat peran sebagai BUMN yang hadir untuk masyarakat mulai dari realisasi penjualan induk ayam senilai Realisasi penjualan DOC RP 134,309,147,300, atau 138,63% dari target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) revisi tahun 2020.

Kemudian Produksi Day Old Chick (DOC) lebih dari 10 juta ekor yang terdiri dari 1.181.861 ekor DOC parent stock dan 9.387.500 ekor DOC final stock.

Realisasi importasi daging sapi Brazil sebanyak 1.925 ton atau 96,8% dari total kuota tahun 2020 sebesar 10.000 ton, dan untuk daging kerbau India sebanyak 22.093 ton atau 44,18% dari total kuota sebanyak 50.000 ton. Sedangkan di tahun 2021 Berdikari hanya memperoleh kuota  importasi daging Brazil dimana berhasil direalisasikan sebanyak 16.560 Ton atau 82,65% dari total kuota yang diberikan sebesar 20.000 ton.

Bisnis ritel di sepanjang tahun 2020 mencetak penjualan sebesar Rp 34,07 M, meningkat dibandingkan penjualan tahun 2019 sebesar Rp 1,1 miliar, hasil tersebut dicapai melalui peningkatan variasi serta kualitas dari produk olahan bermerek Be-Best, yang dipasarkan melalui saluran distribusi gerai daging yang berlokasi di kantor pusat dan gerai daging Galaxy Bekasi  untuk penjualan ritel secara fisik.

Situs Web geraidagingberdikari.co,id dan kerjasama dengan e-commerce untuk penjualan secara online serta program reseller gerai daging Berdikari dengan konsep freezer point dimana Konsep reseller gerai daging ini menjadi salah satu ujung tombak penjualan produk retail dengan konsep kemitraan yang amat terjangkau, bahkan paketnya mulai dari 5 juta rupiah hingga 100 juta rupiah, Selain kegiatan utama sebagai BUMN peternakan, dilakukan juga kegiatan pendukung terciptanya perusahaan agribisnis terintegrasi yang kompetitif, kegiatan yang dilakukan antara lain produksi pakan melalui mekanisme makloon untuk ayam broiler yang berlokasi di Jawa Timur dan Lampung untuk kegiatan breeding ayam yang diperjualbelikan kepada mitra, kerjasama dan sinergi dengan berbagai BUMN klaster pangan.

Kemudian penjajakan mitra bisnis bekerjasama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal, penjajakan upaya pembangunan dan pengembangan Indonesia Timur bersama Dewan Ekonomi Indonesia Timur, pengembangan bisnis budidaya final stock dengan 7 mitra, pembangunan infrastruktur dan sarana pendukung pengembangan bisnis peternakan.

"Sekarang kita mau masuk kemitraan yang dapat freezer dan isinya, jadi peningkatan sales kemitraan, dengan web basis. Kerjasama dengan e-commerce yang punya platform digital penjualan. Produk juga sudah masuk ke supermarket seperti lotte, dan ada juga di online shop," pungkasnya. (TN)