trustnews.id

PT CILIANDRA PERKASA BANGUN PRODUKSI SAWIT BERKELANJUTAN UNTUK KEMAJUAN INDONESIA
PT CILIANDRA PERKASA

Industri kelapa sawit nasional punya andil besar dalam mengentaskan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja, terutama bagi sekitar 16 juta tenaga kerja di Indonesia.

Industri ini juga merupakan kontributor terbesar ekspor non migas yang menyumbang 15,6% dari total ekspor non migas di tahun 2020. Makanya, tidak salah kalau disebut sektor industri ini merupakan salah satu tulang perekonomian nasional, bahkan menjadi primadona komoditas sektor industri ekspor.

Dari sisi Sustainable Development Goals (SDG’s), peranan minyak sawit dalam mencapai target yang disepakati secara global, antara lain sebagai sumber energi bersih dan terbarukan yang mendukung ketahanan energi nasional, penyediaan bahan makanan, penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan serta pengurangan ketimpangan sosial dan ekonomi.

Sebagai negara produsen terbesar yang menguasai sekitar 55% pangsa pasar minyak sawit dunia, serta memanfaatkan tidak lebih dari 10% dari total global land bank for vegetable oil, Indonesia mampu menghasilkan 40% dari total minyak nabati dunia.

Keunggulan kelapa sawit dibanding komoditas pesaing minyak nabati lainnya adalah mempunyai produktivitas yang lebih tinggi, sehingga luas lahan yang digunakan untuk memproduksi minyak sawit lebih sedikit.

Melihat peluang yang begitu besar, PT Ciliandra Perkasa yang merupakan perusahaan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit mengembangkan strategis khusus, terutama dalam menjawab tantangan ke depan yang semakin kompleks, dengan membangun produksi sawit yang berkualitas dan berkelanjutan.

Anak Perusahaan First Resources yang dikenal mengelola lebih dari 200 ribu hektar perkebunan kelapa sawit di seluruh Provinsi Riau, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur itu terus mengembangkan inovasi-inovasi baru.

Selain produk utama berupa CPO dan inti sawit, sejak tahun 2009 mereka sudah menghasilkan dan mengembangkan produk sampingan berupa air limbah, serat (fiber), cangkang dan tandan kosong. Air limbah hasil sampingan itu merupakan bagian dari proses produksi Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) mereka.

Sejak tahun 2003, perusahaan yang berlokasi di Desa Siabu, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar Provinsi Riau itu, tidak lagi membuang air limbah hasil PKS mereka.

Justru sebaliknya, air limbah tersebut dimanfaatkan dengan melakkukan pengembangan produksi pupuk karena di dalam limbah tersebut mengandung unsurhara yang sangat bermanfaat bagi tanaman kelapa sawit. Selain itu juga dapat digunakan sebagai sumber air bagi tanaman kelapa sawit.

Sedangkan fiber dan cangkang yang dihasilkan, juga dimanfaatkan untuk sebagai bahan bakar boiler (alat konversi energi yang mengubah air menjadi uap dengan cara pemanasan), sehingga penggunaan BBM selama proses pengolahan berlangsung dapat diminimalkan.

Dengan demikian langkah ini juga sangat mendukung program pemerintah, terutama dalam hal penghematan energi dalam penggunaan bahan bakar. Dari sudut pandang pembiayaan pengolahan proses produksi yang menggunakan fiber dan cangkang bisa dijadikan sebagai bahan alternatif sumber energi yang sangat menguntungkan.

Selain perkebunan dan pabrik kelapa sawit, perusahaan yang berdiri sejak tahun 2001 ini dikenal sebagai perusahaan yang selalu mengedepankan pengembangan teknologi tinggi terutama dalam mendukung pabrik melakukan penyulingan, fraksinasi, biodiesel dan kernel crushing.

PT Ciliandra Perkasa juga merupakan perusahaan yang memproses produksi CPO dan perkebunan menjadi produk berbasis kelapa sawit yang bernilai lebih tinggi seperti biodiesel, olein yang dimurnikan (diputihkan dan dihilangkan baunya), RBD stearin, minyak inti sawit dan expeller inti sawit. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengekstrak nilai maksimum dari aset perkebunan hulu mereka, yang produknya dijual ke pasar lokal dan internasional.

Dari semua produk yang dihasilkan inilah PT Ciliandra Perkasa berkomitmen untuk terus memproduksi minyak sawit berkelanjutan dan bernilai tinggi. Strategi keberlanjutannya menitikberatkan pada pemaksimalan hasil dan meminimalkan dampak lingkungan serta sosial yang terjadi, sebab efek yang ditimbulkan diyakini bisa berimbas negatif bagi perusahaan, terutama dari segi produksi.

Untuk itu PT Ciliandra Perkasa terus memperkuat kerangka keberlanjutan perusahaan, terutama melalui pembandingan reguler terhadap standar industri dan praktik terbaik perusahaan. (TN)