trustnews.id

Jalur Ganda Bogor-Sukabumi Diharapkan Jadi Daya Ungkit Perekonomian Masyarakat
Anggota Komisi V DPR RI Neng Eem Marhamah Zulfah Hiz saat mengikuti kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR di Bogor, Jawa Barat, Kamis (2/12/2021). Foto: Tiara/Man

Wilayah Jawa Barat bagian Selatan, khususnya wilayah Bogor dan Sukabumi memiliki banyak potensi ekonomi seperti pariwisata, perdagangan, industri, properti, pangan dan lain sebagainya. Untuk itu Anggota Komisi V DPR RI Neng Eem Marhamah Zulfah Hiz berharap dengan adanya pembangunan jalur ganda Bogor-Sukabumi dapat menjadi daya ungkit bagi perekonomian masyarakat di sekitar kota tersebut.

"Tentu ini akan menjadi daya ungkit perekonomian bagi masyarakat tidak hanya di sekitar Bogor. Karena double track ini kan wilayah tidak hanya Bogor, tapi juga Sukabumi sampai ke Cianjur. Apalagi kita tahu jalur puncak sudah tidak bisa diharapkan untuk kecepatan karena macet, nah dengan kereta inilah harapan kita menjadi salah satu alternatif yang akan bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat," ungkap Neng Eem usai mengikuti kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR di Bogor, Jawa Barat, Kamis (2/12/2021).

Di samping itu, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut juga mengkritisi kondisi dan jalan di sekitar Stasiun Batutulis sebagai lokasi pertemuan dan peninjauan kunjungan kerja spesifik Komisi V, yang menurutnya perlu dilakukan penataan kembali. Seiring dengan peningkatan volume kereta api nantinya, maka diperlukan adanya ramp yang menghubungkan Istana Batutulis dengan Stasiun Batutulis agar mempermudah akses jalan serta meningkatkan efektifitas masyarakat. 

"Saya kira harus dibuat artistik yang memenuhi nilai-nilai heritage dan nilai-nilai budaya lokalnya harus diwujudkan dalam karakteristikistik pembangunan rampnya nanti. Karena dengan adanya ramp ini  akan memudahkan, kalau yang ada sekarang ini kan membuat kemacetan, kurang baik juga untuk lalu lintas apalagi kalau nanti musim hujan pasti akan sangat licin dan rawan kecelakaan. Oleh karena itu harus ditata ulang terutama bangun ramp," usul Neng Eem. 

Sebelumnya pada kesempatan yang sama Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menuturkan, diperlukan bantuan dari Komisi V DPR dan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dalam membangun ramp guna mengembangkan area Batutulis menjadi Transit Of Development (TOD) sebagai salah satu tujuan atau tempat berangkatnya penumpang khususnya di perkeretapian.

"Stasiun Batutulis ini memiliki nilai historis yang tinggi, karena persis di sebelahnya jarak 20 sampai 25 meter adalah Istana Batutulis yang merupakan istana tempat Bung Karno tinggal dari tahun 1958 sampai 1965. Jadi kami mohon Komisi V dibantu Dirjen Perkeretaapian, kami mohon ada hal-hal yang harus dibantu, termasuk pembangunan ramp, jadi bukan flyover, kalau flyover mungkin terlalu mahal, harus ada ramp," ujarnya. (tra/es)