trustnews.id

Jamkrida Jateng: SINERGI DAN ALL OUT
Istimewa
Jateng Gayeng

Jamkrida Jateng: SINERGI DAN ALL OUT

DAERAH Jumat, 22 Oktober 2021 - 07:50 WIB TN

Sejak dibentuk sebagai Lembaga Penjamin diakhir Desember 2014, Jamkrida Jateng telah menjamin sebanyak 456.587 Terjamin dengan Outstanding Nilai Penjaminan Rp 4.65 Triliun, dan telah bekerjasama dengan 152 Mitra Strategis.

Tak butuh waktu lama bagi PT Jamkrida Jateng membuktikan kehadirannya dalam membantu mengatasi akses permodalan bagi UMKM, Koperasi dan Usaha Produktif lainnya di Jawa Tengah.

Berdasarkan laporan keuangan 2020, Jamkrida Jateng memperoleh Imbal Jasa Penjaminan senilai Rp 102,2 Milyar (Cash Basis), tumbuh 18% (year on year/yoy) dari perolehan sebelumnya senilai Rp 86.5 Miliar.

Ditahun yang sama, Jamkrida Jateng membayarkan klaim senilai Rp 41.6 Miliar atau naik 39.89 persen (yoy) dari sebelumnya Rp 29.79 Miliar. Meskipun begitu, pada 2020 pendapatan non operasional senilai Rp 2.6 Miliar yang melonjak 272.8 persen (yoy) dari sebelumnya Rp 565.07 juta dan kinerja Imbal Jasa Penjaminan mampu mengimbangi kenaikan klaim. Capaian kinerja tersebut membuat

Jamkrida Jateng mencatatkan laba Rp 13.8 Miliar pada 2020. Jumlah tersebut tumbuh 11.13 persen (yoy) dari tahun sebelumnya Rp 12.4 Miliar.

Selain itu, perseroan membukukan aset senilai Rp331,9 miliar atau tumbuh 19,6 persen (yoy) dari sebelumnya Rp227,5 miliar. Peningkatan aset itu ditopang baik oleh aset lancar maupun aset tidak lancar. Jumlah aset lancar pada 2020 senilai Rp244,9 miliar naik 13,2 persen (yoy) dari sebelumnya Rp216,3 miliar. Sementara itu, pada 2020 aset tidak lancar senilai Rp86,9 miliar tumbuh 42,08 persen (yoy) dari tahun sebelumnya senilai Rp61,18 miliar. Berdasarkan perhitungan tingkat Kesehatan keuangan Jamkrida Jateng masuk dalam kategori Sangat Sehat.

Direktur Utama Jamkrida Jawa Tengah, Nazir Siregar, mengatakan, Jamkrida Jateng didirikan tidak semata-mata menjanjikan laba tapi mampu menjadi pemicu (trigger) bagi UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) khususnya dan menggerakkan aktivitas ekonomi masyarakat pada umumnya.

"Kami kembali ketujuan awal Jamkrida Jateng didirikan seperti yang disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Jamkrida Jateng hadir untuk mempermudah akses modal usaha bagi UMKM " ujar Nazir menjawab TrustNews.

Isu strategis saat ini adalah Jamkrida Jateng dapat dijadikan instrumen pengganti agunan sehingga Lembaga Keuangan / Koperasi dapat memberikan akses permodalan seluas-luasnya kepada usaha yang feasible (layak) namun belum bankable.

Strategi yang Jamkrida Jateng lakukan saat ini adalah dengan melakukan penjaminan langsung atau “Jemput Bola” dimana Team Customer Relation Jamkrida Jateng mempunyai tugas untuk mencari UMKM dan Usaha Produktif lainnya, lalu dianalisa oleh Team Manajemen Risiko, apabila layak maka pihaknya akan mengajukan ke Lembaga Keuangan untuk dibiayai, lalu secara bersama-sama dengan Lembaga Keuangan melakukan Monitoring dan Evaluasi.

Selain Penjaminan Kredit, kegiatan usaha Jamkrida Jateng adalah Surety Bond, Customs Bonds, Kontra Bank garansi dan LC (Letter of Credit).

Mitra Stategis Jamkrida Jateng sangat luas. Pada Lembaga Keuangan Jamkrida Jateng telah bekerjasama dengan Bank Jateng, BPR milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Milik Kabupaten/Kota maupun BPR Swasta, di Non Lembaga Keuangan bekerjasama dengan Water.org dan Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB- KUMKM), hampir 90% pembiayaan dari LPDB ke koperasi dilakukan melalui skema penjaminan langsung ungkapnya.

"Kalau menjamin kredit secara keseluruhan dari awal sampai saat ini Jamkrida Jateng sudah mencapai Rp30.7 triliun,” ujar Nazir. Selain itu, Jamkrida Jateng, lanjutnya, juga menjalin sinergi dengan Dinas yang memiliki binaan UMKM termasuk Dinas Koperasi UMKM Jateng untuk mengembangkan dan membantu penjaminan koperasi-koperasi yang ada di Jateng dengan melakukan FGD Virtual 10 Series dengan tema dan nara sumber yang kompeten.

"Jamkrida Jateng juga menjalin kerjasama dengan Bank Jateng dan Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) Jasa dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kami semua bersinergi di Jateng, apalagi dukungan Pemprov Jateng yang all out kepada kami," tegasnya.

Hal yang membanggakan bagi Nazir, perusahaan yang dipimpinnya meraih peringkat idBBB dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Perseroan dinilai dapat meningkatkan peringkatnya jika mengoptimalkan pangsa bisnis penjaminan kredit. Pefindo menilai bahwa Jamkrida Jateng memiliki karakteristik keamanan keuangan yang memadai relatif terhadap perusahaan lainnya di Indonesia.

Namun, perseroan lebih mungkin terpengaruh oleh perubahan keadaan bisnis yang merugikan dibandingkan perusahaan penjaminan lain dengan peringkat lebih tinggi.

"Kami terus melakukan pembenahan baik internal maupun eksternal. Dari sisi internal, upaya peningkatan kinerja yang kami lakukan mendapat penilaian idBBB dari Pefindo. Kami telah mendapatkan pengakuan dari SGS untuk menerapkan ISO 9001 yang merupakan landasan proses operasional dan meningkatkan pelayanan kepada mitra strategis,” ungkapnya.

Jamkrida Jateng juga berkomitmen untuk memberikan pelayanan prima dengan hadirnya Aplikasi Penjaminan Online (APline) yang telah diakui OJK dan teregistrasi di Badan Siber Sandi Negara (BSSN), selain itu untuk mencapai goal perusahaan, seluruh karyawan dan direksi terlibat menjalankan 4 DX (4 Dicipline Execution)

“Kami sedang berupaya mendapatkan ISO 37001 (sistem manajemen anti penyuapan/SMAP). Insyaallah kami akan selesai- kan akhir Desember ini," pungkasnya. (TN)