trustnews.id

Prajurit dan Warga Sipil jadi Korban Bom Bunuh Diri di Somalia
demo

Satu bom mobil bunuh diri meledak di luar pangkalan militer bagi tentara Ethiopia di bagian selatan Somalia pada Sabtu (2/2/2019) waktu setempat, menewaskan sejumlah orang, kata seorang perwira polisi.

Kelompok al Shabaab mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan mengatakan sebanyak 16 prajurit Ethiopia tewas, walaupun klaim tersebut tidak dapat diverifikasi secara mandiri.

Seorang saksi mata mengatakan kepada Reuters, ledakan itu telah menewaskan 10 orang termasuk sejumah prajurit dan warga sipil. "Satu mini bus sangat kotor, bisa jadi datang dari kawasan jauh, lalu ditembak ketika mulai berkecepatan tinggi," katanya.

Mayor Polisi Nur Abdullahi mengatakan kepada Reuters dari kota Bardheere, tempat serangan tersebut terjadi bahwa kendaraan yang terlibat ialah satu mini bus yang membawa sayur-mayur sebagai samaran.

"Bus itu ditembak sebelum mencapai pintu gerbang. Kami tahu ada sejumlah korban jatuh," kata dia.

Al Shabaab bertempur untuk menggulingkan pemerintahan pusat Somalia dukungan Barat dan mendirikan pemerintahan sendiri, berdasarkan penafsiaran ketat syariah Islam.

Kelompok itu sering melancarkan serangan-serangan terhadap militer Somalia dan tentara dari AMISOM, pasukan pemelihara perdamaian yang diberi mandat Uni Afrika. Ethiopia adalah salah satu negara yang mengirim tentara ke AMISOM, bersama Uganda, Kenya, Rwanda dan lain-lain.

Somalia telah dilanda kekerasan sejak awal 1990 setelah penggulingan diktator Mohamed Siad Barre.