trustnews.id

Optimalisasi Pemahaman Nilai-nilai Pancasila Dalam Mencegah Radikalisme, Menjadi Tema Sosialisasi Empat Pilar Di Kota Palembang Oleh Anggota MPR RI, Edhy Prabowo
Optimalisasi Pemahaman Nilai-nilai Pancasila Dalam Mencegah Radikalisme, Menjadi Tema Sosialisasi Empat Pilar Di Kota Palembang Oleh Anggota MPR RI, Edhy Prabowo


Palembang, Selasa(23/4/2019) - Dalam Seminar Sosialisasi Empat Pilar yang mengangkat Tema:" Optimalisasi Pemahaman Nilai-nilai Pancasila Dalam Mencegah Radikalisme ", di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Selasa(23/4/2019) menjadi pembuka acara Seminar Anggota MPR RI, Edhy Prabowo yang menyampaikan bahwa Pancasila sebagai ideologi terbuka pada dasarnya memiliki nilai-nilai universal yang sama dengan ideologi lainnya, seperti keseradaran penghormatan akan HAM, kesejahteraan, perdamaian dan keadilan. Dalam era globalisasi, romantisme kesamaan historis jaman lalu tidak lagi merupakan pengikat rasa kebersamaan yang kokoh. Kepentingan akan tujuan yang akan dicapai lebih kuat pengaruhnya dari pada kesamaan latar kesejarahan. Oleh karena itu, implementasi nilai-nilai Pancasila, agar tetap aktual menghadapi ancaman radikalisme harus lebih ditekankan pada penyampaian pada tiga penekanan: negara yang dibentuk berdasarkan kesepakatan dan kesetaraan, aturan main dalam negara yang berkedaulatan, perlindungan dan pengayoman negara guna meraih tujuan nasional terkait masyarakat adil dan makmur.
Saat ini kondisi bangsa mudah terpengaruh dengan budaya luar dan campur tangan asing yang tidak sedikit menjadi jalan bagi tumbuhnya ideologi radikal di Indonesia. Keadaan ini, tidak menutup kemungkinan juga dialami oleh masyarakat Kota Palembang yang saat ini, diakui atau tidak, sudah bisa dibilang lemah komitmennya terhadap kearifan-kearifan lokal. Hal ini menjadi ancaman tersendiri bagi keutuhan NKRI, sehingga empat pilar merupakan salah satu solusi yang wajib digalakkan untuk menyadarkan para generasi muda tentang pentingnya rasa nasionalisme terhadap Indonesia Raya.

" Pancasila sebagai dasar dan Ideologi Indonesia, UUD 1945 sebagai konstitusi Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan Indonesia, dan NKRI sebagai bentuk dari negara Indonesia, merupakan karya bangsa Indonesia yang wajib dibangun kembali oleh seluruh masyarakat Indonesia untuk mengembalikan kekokohan bangsa Indonesia di mata dunia,"jelasnya. 

Di dalam acara tersebut, Bapak Edhy Prabowo mengkaitkan dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini yang jauh dari jiwa nasionalisme. Munculnya konflik penguasaan lahan, hilangnya identitas bangsa, budaya generasi muda menggunakan narkoba, tawuran, hingga degradasi moralitas generasi muda merupakan bukti nyata hilangnya peran Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam jiwa masyarakat Indonesia.

Setelah Bapak Edhy Prabowo membahas tentang empat pilar, sesi selanjutnya dalam seminar kali ini adalah  sesi tanya jawab, dimana Edhy Prabowo  menjawab beberapa pertanyaan dari masyarakat Kota Palembang, Sumatera Selatan terkait dengan pentingnya empat pilar terhadap perkembangan bangsa serta serangan budaya asing yang semakin lama mempengaruhi pertumbuhan radikalisme di Indonesia.  

Dalam penutup seminar kali ini, Edhy Prabowo selaku Anggota MPR RI menuturkan bahwa empat pilar sangat penting dan akan selalu digalakkan demi membangkitkan Semangat Warga Indonesia untuk Membangun NKRI dan menjaganya dari rongrongan radikalisme, karena mereka adalah ujung tombak kebangkitan bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Jika Indonesia tetap ingin merdeka, maka kesadaran akan pentingnya jiwa nasionalime sepatutnya diteguhkan dan dijalankan mulai dari sekarang oleh seluruh masyarakat Indonesia terutama generasi muda yang menjadi penerus cita-cita bangsa. 

Sosialisasi Empat Pilar mengangkat Tema: “Optimalisasi Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila dalam mencegah  Radikalisme”, diselenggarakan Anggota MPR RI,  Edhy Prabowo mengundang tokoh-tokoh Masyarakat serta Kelompok-kelompok Petani dan lain sebagainya dari Kota Palembang, Sumatera Selatan. (Red)