trustnews.id

Strategi Poslog Jaring Konsumen Di Level Logistics Special Handling
Dok, Istimewa

TRUSTNEWS.ID,. - Sejauh ini Poslog dikenal sebagai perusahaan yang memiliki portofolio jempolan dalam menangani pengiriman, termasuk alatalat berat ke sejumlah wilayah nusantara, di antaranya pengiriman Trafo, Moving Rig, maupun handling Warehousing serta Fulfillment, dalam menunjang kinerja PT PLN (Persero). Ditahun 2023 ini, Poslog juga pernah dipercaya PLN Tarakan untuk menangani mobilisasi Genset dan alat pendukung lainnya, mulai dari mobilisasi hingga demobilisasi dalam menunjang kegiatan persiapan KTT Asean yang digelar beberapa waktu lalu.

Meskipun demikian, saat ini tingkat strategi yang tengah dikembangkannya terfokus pada kecepatan pemindahan barang dari satu tempat ke tujuan lain. Dari awalnya hanya menggunakan kapal laut untuk pengiriman barang jarak jauh dan memakan waktu sekitar 7 hari, kini di alihkan ke pesawat terbang yang hanya butuh waktu hitungan jam memindahkan barang ke tempat tujuan.

Salah satu langkah ini dikedepankan dengan menggandeng sejumlah maskapai penerbangan, satu di antaranya Singapore Post Limited (SingPost) guna memajukan logistik internasional dan ekspor e-Commerce bagi eRetailer Indonesia. 

Penandatangan kerjasama keduanya dilakukan 7 November 2023  di  Jakarta, Indonesia. Dengan tingkat pertumbuhan tahunan yang diharapkan meningkat sebesar 10,41% selama 5 tahun mendatang, diperkirakan akan ada 244,7 juta pengguna e-commerce dan volume pasar yang diproyeksikan mencapai US$67,30 miliar pada tahun 2027.

Kerjasama ini akan mengeksplorasi solusi kreatif untuk memberikan efisiensi  supply chain  dari  Indonesia  ke Eropa,  Australia, Timur Tengah, dan seluruh  Asia  lainnya. Layanan yang disediakan akan mencakup transportasi, pergudangan, serta optimasi rute.

Menurut Ardian Cholid, CEO Pos Logistik Indonesia, kerjasama ini merupakan bentuk dukungan perusahannya terhadap pelaku e-commerce di Indonesia dalam merambah pasar global. Kemitraan dengan SingPost dilakukan guna meningkatkan kemampuan ekspor untuk mendukung pelaku e-commerce Indonesia ekspansi hingga ke manca negara. “Dengan penerbangan ini hanya dibutuhkan waktu beberapa jam saja untuk mengirim barang. Tentunya ini memberikan keuntungan bagi semua pihak,” tutur Ardian kepada Trustnews.

Contohnya bagi pengusaha cabai. Untuk pengiriman komoditas ini, jika akan dikirim ke daerah tertentu dengan menggunakan kapal laut harus dipanen saat cabai itu masih berwarna hijau. Hal ini dilakukan agar cabai-cabai yang dikirim tidak busuk di perjalanan. Namun, ketika dipanen atau dikirim saat masih berwarna hijau, tentu dari sisi harga akan jauh lebih murah dibandingkan komoditas cabai yang dipanen saat sudah berwarna merah.

Kalau pengiriman menggunakan pesawat petani bisa memanen cabai ketika dalam kondisi yang oke dan mendapatkan harga yang lebih tinggi. Kalau dari sisi pemborong tentu dengan kualitas barang yang masih segar dan bagus akan dengan mudah menjual dengan harga yang bagus, dan pembeli akan mendapatkan barang yang terbaik pula. “Kita bisa lihat hal ini menguntungkan semua pihak. Tentunya dengan perpindahan moda ini mempunyai perbedaan dari segi biaya pengiriman yang pasti lebih mahal menggunakan moda udara dibanding laut,” jelas Ardian.

Keuntungan yang akan diperoleh konsumen dengan kerjasama ini tidak hanya menyangkut soal waktu. Ditegaskan Adrian pihaknya juga akan memberikan fasilitas lain dengan pengambilan barang dari petani untuk dibawa langsung ke bandara. “Kalaupun mau di drop langsung ke bandara juga kami terima. Kami adalah perusahaan logistik yang memiliki operasi logistik ke bandara dengan perusahaan logistik yang tidak punya (agen), kalau kita kita jemput, kasih ke port digudang kita, lalu kita terbangkan disana dijemput lagi dengan syarat minimal 1 atau 2 ton. Pokoknya pelayanan terbaik kami berikan kepada konsumen,” tambahnya.

Poslog didirikan dengan tujuan untuk melakukan penetrasi pasar logistik yang sedang berkembang. Pada akhir tahun 2011 Pos Indonesia berencana melakukan spinoff yaitu mengubah SBU Logistik menjadi perseroan dengan kepemilikan saham berada di tangan Pos Indonesia.

Pada Maret 2012, Poslog resmi didirikan sebagai anak perusahaan Pos Indonesia. Dengan posisi sebagai anak perusahaan, Poslog diharapkan dapat beroperasi secara independen dan profesional untuk dapat memaksimalkan peluang bisnis logistik di Indonesia sekaligus memanfaatkan jaringan fisik PT Pos Indonesia yang sudah terbangun. “Semoga ke depan kami bisa menekan biaya logistik nasional yang posisinya ditujukan bagi setiap orang yang ingin mengirim produk dengan biaya murah,” harapnya.