trustnews.id

Komitmen Kuat Keberlanjutan KPC Menghapus Kesan Perusahaan Tambang Perusak Lingkungan
istimewa

Untuk mewujudkan upaya tersebut memang tidak mudah, tapi bukan mustahil untuk dijalankan. Maka dari itu dalam memaksimalkan langkah tersebut KPC berupaya untuk bisa memberikan nilai optimal bagi semua pemangku kepentingan, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun lingkungan.

“KPC berkomitmen untuk melaksanakan operasional pertambangan batubara yang bertanggung jawab, sehingga produk batu bara bisa membuka jalan bagi sumber energi, termasuk yang terbarukan untuk dikembangkan. Sehingga masyarakat dapat mempertahankan cara hidup mereka saat ini,” ungkap Kris Pranoto, General Manager Health, Safety, Environment and Security PT Kaltim Prima Coal kepada TrustNews.

KPC meyakini bila pertambangan batubara dilaksanakan dengan cara-cara yang bertanggung jawab, semuanya akan bermuara pada manfaat positif bagi seluruh pemangku kepentingan, khususnya masyarakat.

Pengelolaan lingkungan merupakan bagian yang sangat penting dalam operasional penambangan KPC, baik sebelum, saat dan pasca penambangan. Identifikasi dan pengendalian sistematis dilakukan terhadap aspek lingkungan penting pada keseluruhan lini proses pertambangan yang dilakukan KPC, mulai dari eksplorasi hingga pengembangan, produksi, transportasi, reklamasi sampai pada tahapan penutupan tambang. “Kami berkomitmen untuk patuh pada seluruh aturan lingkungan berlaku, komitmen Pimpinan puncak dituangkan di dalam Kebijakan KPLKPB ((Keselamatan Pertambangan, Lingkungan Hidup, Keamanan, Pembangunan Berkelanjutan) dan PKB (Peningkatan Kinerja Bisnis),” terang Kris Pranoto.

Dalam mewujudkan komitmen lingkungan tersebut KPC terus melakukan upaya terbaik dalam meningkatkan kinerja lingkungan secara berkelanjutan. Perusahaan memastikan setiap insan KPC konsisten dalam melakukan penge[1]lolaan lingkungan, setiap pengelolaan lingkungan direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti dengan baik. Untuk menjamin peningkatan kinerja lingkungan secara berkelanjutan KPC telah menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 sejak tahun 2004. “Kami terus berupaya mengembangkan standard praktek kerja terbaik agar kinerja lingkungan terus meningkat secara berkelanjutan. Praktek kerja terbaik untuk pengelolaan lingkungan yang kami lakukan diharapkan juga dapat menjadi kontribusi pemikiran dan contoh bagi pengelolaan lingkungan tambang di Indonesia,” tambah Kris Pranoto.

Beberapa praktek kerja terbaik yang lakukan KPC di antaranya; kolam pengendap dengan dua konfigurasi kolam yaitu kolam detensi storage (pengendali banjir) dan kolam pengendap berbentuk labirin. Selain itu juga dilakukan pemanfaatan FABA sebagai penudung, pemanfaatan oli bekas untuk peledakan dengan komposisi 100% dan pemanfaatan Tyre HD sebagai drop structure. “Untuk itu dari segi kebijakan lingkungan kami berkomitmen untuk melakukan pencegahan pencemaran. Kedua mengembangkan semua areal bekas tambang ke dalam kondisi yang aman, stabil dan produktif,” tambahnya. Dengan komitmen yang dikedepankan KPC tersebut, secara tidak langsung menghapus image buruk yang menyelimuti benak banyak pihak bahwa pelaku bisnis di bidang pertambangan merupakan salah satu sektor industri yang menyebabkan kerusakan lingkungan.

Sudah seharusnya perusahaan punya komitmen untuk berbisnis secara etis dan peduli dengan isu keberlanjutan bisnis (business sustainability), seperti yang akan ditunjukkan KPC.

Komitmen ini pun tidak main-main. Di tahun 2022, KPC kembali meraih banyak penghargaan pada ajang Indonesia Sustainable Development Goals Award (ISDA). Pada ajang kali ini, KPC meraih 18 penghargaan, terdiri dari 12 penghargaan dari program lingkungan dan ekonomi, tiga penghargaan kategori individu dan tiga penghargaan sebagai The Most Committed Companies in (Economy, Social and Environmental) pillars. Pada kategori individu, Chief Operating Officer (CEO) KPC Ashok Mitra, diapresiasi sebagai Top Leadership Corporate in Sustainable Deve-lopment. “Penghargaan ini membuktikan, program CSR KPC sudah bagus, sesuai dengan standar dan manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar tambang,” kata Wawan Setiawan, GM External Affairs and Sustainable Development KPC